Yayasan Raudlatul Makfufin

Hati-hatilah terhadap Fitnah Harta

Salah satu nikmat agung yang Allah berikan kepada hambaNya adalah nikmat harta. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikannya salah satu perhiasan dunia bagi manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.” (QS Al-Kahfi [18]: 45)

Pada dasarnya manusia itu mempunyai kecenderungan cinta terhadap harta benda, dan hal itu merupakan suatu hal yang wajar selama tidak berlebih-lebihan dalam mencintainya hingga melupakan ibadah kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS Ali ‘Imran [3]: 14)

Sebagian manusia ada yang menggunakan harta bendanya untuk kebaikan, dan tidak jarang pula yang menggunakannya untuk kejelekan. Dengan harta yang dimilikinya tersebut, seseorang bisa mendapatkan pahala dari Allah, dan dengan harta yang dimilikinya pula, seseorang bisa terjerumus ke dalam dosa dan maksiat. Dan hal ini merupakan ujian dan fitnah yang besar bagi mereka yang dikaruniai harta oleh Allah Ta’ala. Bahkan sangat jarang di antara manusia yang bisa selamat dari fitnah ini. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS At-Taghabun [64]: 15)

Ketika menjelaskan ayat ini, Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan: “Sesungguhnya harta benda dan anak keturunan merupakan fitnah dan cobaan yang Allah berikan untuk hamba-hambaNya. Hal itu agar Allah mengetahui siapa di antara hamba-hambaNya yang taat dan siapa yang ingkar. Dan di hari kiamat kelak, Allah akan memberikan pahala yang besar (bagi mereka yang taat). (Tafsir Ibnu Katsir, karya Imam Ibnu Katsir, cetakan Jum’iyyah Ihya At-Turats Al-Islamiy, jilid ke-4, halaman 2860)

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ

“Sesungguhnya setiap umat itu mempunyai fitnah, dan fitnah yang menimpa umatku adalah harta.”

Setiap orang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah kelak di hari kiamat tentang apa yang telah ia perbuat dengan harta yang dimilikinya. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَى يُسْأَلَ: عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيْمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيْمَ أَبْلَاهُ.

“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat (dari sisi Rabbnya), hingga dia ditanya: tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya apa yang telah ia perbuat, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan, dan tentang raganya (masa mudanya) untuk apa ia gunakan.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2416)

Sering kita jumpai di zaman sekarang, begitu banyak orang yang sangat berambisi untuk menngumpulkan harta. Sampai-sampai mereka tidak mempedulikan bagaimana harta tersebut diperoleh, apakah itu dengan cara yang halal atau dengan cara yang haram. Dan tidak sedikit pula yang terjerumus dalam perkara yang diharamkan oleh syari’at, seperti: riba, kecurangan, mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak dibenarkan, dan lain sebagainya. Dan mengenai keadaan ini, Rasulullah sudah mengabarkan kepada kita di dalam haditsnya yang berbunyi:

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ الْمَالَ، أَمِنَ الْحَلَالِ أَمْ مِنَ الْحَرَامِ

“Sungguh akan datang suatu zaman, yang mana orang-orang akan bersikap tidak peduli dengan harta yang diambilnya, apakah itu dari hasil yang halal atau dari hasil yang haram.”

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari fitnah harta yang bisa membinasakan dunia dan akhirat kita. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan harta yang kita miliki itu sebagai sarana untuk mendapatkan pahalanya yang agung. Aamiin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

;