Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang penuh dengan keberakahan, bulan yang memberikan kesempatan kepada kita untuk semakin memperbanyak bekal amal kita sebelum kita berjumpa kepada Allah.
Pada bulan dzulhijjah ini pula terjadi peristiwa besar yang dikenang sepanjang masa, yaitu ketika Nabi Ibrahim Alaihi Sallam bermimpi menyembelih putrannya yaitu Nabi Ismail Alaihi Sallam.
Yang karena keteguhan hatinnya, kecintaannya kepada Allah dan membenarkan atas mimpinya yang berupa wahyu, kemudian Allah ganti sembelehan itu dengan domba yang sangat besar, dan menyelamatkan nabi Ismail.
Atas kejadian inilah kemudian turun syariat untuk berqurban bagi siapa yang mampu.
Sebenarnnya apa saja si amalan yang bisa kita lakukan dibulan Dzulhijjah kali ini ?
Amalan Amalan di Bulan Dzulhijjah
1. Puasa
Puasa dibulan dzulhijjah adalah merupakan puasa sunnah yang dianjurkan, oleh Rasulullah, karena banyak sekali faedah yang didapat apabila kita mampu berpuasa di 10 hari awal bulan dzulhijjah.
Bahkan kata Rasulullah orang yang berpuasa di 10 hari bulan dzulhijjah itu pahalannya melebihi orang yang jihad dijalan Allah, kecuali kata Rasulullah orang yang jihad di Jalan Allah dengan membawa seluruh hartannya, dan sahid dimedan peperangan. Masyaallah.
2. Menunaikan Haji dan Umrah
Orang orang yang memiliki kelebihan rezekim bisa melakukan ibadah haji atau umrah dibulan dzulhijjah ini.
Karena pada bulan inilah kota mekkah dan madinnah begitu dipenuhi oleh jamaah, dan juga banyak sekali faedah atau keutamaan bagi orang yang melakukan ibadah haji dan umrah dibulan ini.
3. Berqurban
Orang orang yang juga diberikan kelapangan rizki, yang tidak bisa menunaikan haji atau umrah maka hendaknnya ia melakukan ibadah qurban.
Karena Ibadah Qurban ini adalah ibadah yang begitu dicintai Allah,
Dari ‘Aisyah, Nabi Shalallaahu alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah pada hari nahr manusia beramal suatu amalan yang dicintai oleh Allah, dari pada mengalirkan darah dari hewan qurban”
Bahkan kata Rasulullah, Allah akan senantiasa memberikan berkah kepada orang yang berqurban, dari awal tetesan darah qurban hingga akhir tetesan darah hewan qurban yang jatuh kebumi” (HR. Ibnu Majah no. 3126 Hadist dhoif menurut syaikh Al Albani).