Yayasan Raudlatul Makfufin

Keutamaan Puasa Di Bulan Sya’ban

Kita sebagai umat Islam harus mengenal sistematika penanggalan menggunakan kalender Hijriah. Bulan kedelapan dalam penanggalan Islam adalah bulan Sya’ban. Bulan ini letaknya setelah Bulan Rajab dan sebelum bulan Ramadhan. Puasa di bulan Sya’ban dapat mendatangkan banyak manfaat bagi kita. Konon Rasulullah lebih banyak menjalankan ibadah puasa pada bulan Sya’ban dibanding bulan lainnya diluar puasa wajib saat bulan Ramadhan.

Keutamaan Bulan Sya’ban

Suatu hari sahabat Rasulullah bertanya kepada beliau alasan beliau lebih sering melaksanakan puasa di bulan Sya’ban ketimbang bulan lainnya di luar bulan Ramadhan. Lalu Rasulullah menjawab bahwa di bulan Sya’ban nilai amalan dinaikkan oleh Allah karena pada bulan itu manusia kebanyakan lalai dengan amalnya.

Bulan sya’ban berada di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan, oleh karena itu banyak manusia yang mulai lalai dan jika kita berpuasa di bulan Sya’ban maka kita akan mendapat nilai puasa yang lebih tinggi dari biasanya. Dalil ini terdapat dalam hadist Riwayat An-Nasa’i.

Manfaat Puasa di Bulan Sya’ban

Mengapa manusia bisa lalai di bulan Sya’ban ini? Jawabannya adalah karena manusia telah melewati keistimewaan bulan Rajab. Lalu pada bulan ini mereka juga sangat menantikan kedatangan bulan Ramadhan. Bahkan pada bulan ini para pedagang sudah mulai sibuk memborong persediaan untuk hari lebaran. Para ibu rumah tangga sudah mulai sibuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Para kepala keluarga juga semakin menggiatkan pekerjaannya. Hampir semua orang berfokus pada bulan Ramadhan dan sedikit melalaikan ibadah di bulan Sya’ban. Ketika orang di sekitar kita lalai melakukan ibadah terhadap Allah, inilah saat yang tepat bagi kita untuk mendahului mereka yaitu dengan melakukan puasa di bulan Sya’ban.

Diceritakan bahwa Rasulullah selalu berpuasa sunnah selama tiga hari setiap bulannya. Terkadang Rasulullah berniat menunda puasa tiga hari ini untuk dilakukan di bulan Sya’ban. Sehingga jatah puasa sunnah yang sebelumnya beliau tunda, diselesaikan di bulan Sya’ban. Hal ini karena nilai puasa di bulan Sya’ban lebih tinggi dari bulan lainnya.

Selain itu, puasa di bulan Sya’ban juga berfungsi untuk melatih sistem pencernaan untuk berpuasa seebelum benar-benar melakukan puasa Ramadhan. Sehingga setelah bulan Ramadhan tiba, kita bisa lebih siap dalam menghadapinya secara jasmani maupun rohani.

 

;