Yayasan Raudlatul Makfufin

Orang yang keluar dari Neraka

Neraka adalah seburuk buruk tempat kembali, neraka adalah sebuah tempat yang para nabi saja berlindung dari pada mengerikaannya tempat ini.

Namun neraka diciptakan sebagai bentuk keadilaan Allah ta’alla, Neraka diciptakan untuk menjadi tempat kembali orang orang yang tidak taat kepada perintah dan ketentuan Allah.

Neraka diciptakan sebagai hukuman bagi orang orang yang tidak mau mendengar seruan Allah.

Dua Golongan yang diMasukan Neraka

Menurut para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, bahwa ada dua golongan manusia yang akan dimasukan ke Neraka,

  1. Orang orang kafir (tidak beriman kepada Allah dan Rasulnnya), ia akan kekal didalamnya.
  2. Orang orang mukmin yang berbuat dosa besar.

Orang orang mukmin yang berbuat dosa besar adalah salah satu penghuni neraka, namun mereka tidak kekal didalamnnya.

Kelak mereka akan dikeluarkan dan dimasukan kedalam surga apabila telah bersih segala dosa dosannya, mereka itulah yang disebut sebagai ‘ushotul muwahhidin.

Imam Abu Said’ Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwa ia mendengar dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُخْرِجُوا مِنَ النَّارِ مَن كانَ في قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إيمَانٍ

“Keluarlah dari neraka siapa saja yang dalam hatinya masih ada iman seberat biji sawi.” (HR. Bukhari, no. 22)

Ada perbedaan pendapat dikalangan para ulama bahwa orang orang yang telah masuk neraka tidak mungkin bisa keluar lagi,

Namun pendapat ini di sanggah dan ditentang karena 4 hal,

  1. Tafsir Surah al A’raf ayat 40 itu mununjukan bahwa yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah orang orang kafir.
  2. Bertentangan dengan prinsip akidah islam
  3. Bertentangan dengan hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengenai orang yang terakhir keluar dari neraka dan terakhir masuk ke surga.
  4. Menolak adanya syafaat.

Itulah 4 hal yang menjadi sanggahan dari dalil bahwa orang yang telah masuk neraka tidak mungkin bisa masuk ke surga.

Iman adalah penentu seseorang dimasukan kedlalam surga atau tidak, maka dari itu tidak ada yang lebih besar dari nikmatnnya iman dan islam.

Bahkan apabila dibandingkan dengan dunia dan seisinya sekalipun, karena dengan imanlah manusia dapat selamat hidup didunia dan diakherat.

 

;