Yayasan Raudlatul Makfufin

Ateisme

Dari dulu hingga sekarang ateis masih menjadi sebuah pokok perbincangan yang selalu menarik. Sebenarnya apa itu ateis? Banyak yang sering mendengar mengenai kata ini, namun tak banyak dari mereka yang tahu mengenai arti sebenarnya.

Ateisme menurut Wikipedia adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak mempercayai adanya keberadaan tuhan dan juga dewa-dewi, atau pun penolakan terhadap teisme. Intinya ateisme adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau pun tuhan. Istilah mengenai ateisme ini sebenarnya berasal dari bahasa yunani yakni atheos yang secara peyoratif digunakan untuk merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan kepercayaan yang sudah ada dilingkungan (agama).

Dengan terus berjalannya waktu penyebaran pemikiran yang bebas, skeptisisme ilmiah dan kritik terhadap agama membat istilah ateis mulai dispesifikasi untuk merujuk kepada mereka yang tidak percaya kepada tuhan.

Pertama kali muncul orang yang mengaku ateis datang pada abad ke-18. Dan di zaman sekarang ada kurag lebih sekitar 2,3% populasi manusia mengaku sebagai ateis, ketika 11,9% mengaku sebagai nonteis. Dalam kebudayaan Negara barat, ateis seringkali diasumsikan sebagai ireligius (tidak beragama). Asal istilah ateisme ini mucul pada zaman yunani kuno. Kata sifat atheos berarti “tak bertuhan”. Sedangkan pada terjemahan modern pada teks-teks klasik kadang-kadang menerjemahkan atheos sebagai “ateistik”.

Hingga saat ini para penulis bahkan masih berbeda-beda dalam mendefinisikan dan mengklarifikasikan mengenai kata ateisme. Apakah steisme merupakan suatu kepercayaan tersendiri, ataukah hanya ketiadaan pada kepercayaan? Atau, apakah ateisme memerlukan penolakan yang secara sadar dan eksplisit dilakukan?. Beberapa filusuf membedakan antara ateisme kuat dan juga lemah. Dimana ateisme kuat adalah penegasan bahwa tuhan tidak ada, sedangkan ateisme lemah meliputi seluruh bentuk ajaran nonteisme lainnya. para filusuf yang mengemukakakn mengenai hal ini yakni seperti, Antony Flew, Michael Martin, dan juga William L. Rowel.

Masih banyak lagi pengertian mengenai ateisme dari para tokoh filusuf. Initi dari pengertian kata ateis yang selama ini lebih banyak dikenal oleh masyarakat adalah mereka para manusia yang tidak mempercayai adanya tuhan.

 

;