Yayasan Raudlatul Makfufin

Cara Bersuci dari Najis

Mensucikan diri dari berbagai macam najis dan hadas yang melekat pada tubuh, pakaian, benda, dan tempat merupakan sebuah kegiatan yang disebut Thaharah. Dalam dalil thaharah pada surat Al-maidah ayat 5, bersuci dari najis dan hadas merupakan salah satu syarat wajib untuk menjalankan beberapa macam ibadah.

Terdapat berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk bersuci. Berikut cara-cara melakuan thaharah menurut jenis najisnya.

Cara Tharah dari Berbagai Jenis Najis

1. Thaharah untuk najis ringan (mukhafafah)

Najis ini merupakan najis paling ringan di antara dua najis lainnya. Contoh dari najis ini adalah air kencing bayi laki-laki, yang dimaksud ialah bayi yang hanya mengonsumsi ASI. Apabila Anda terkena najis ini, cara membersihkannya adalah dengan membasuh area yang terkena najis. Basuhlah dengan air bersih.

2. Thaharah untuk najis sedang (mutawassitah)

Najis kedua adalah najis sedang atau najis mutawwassitah, yang termasuk dalam jenis najis sedang ini adalah kotoran, air kencing dan beberapa lainnya. Jika terkena kotoran atau air kencing, untuk membersihkannya Anda hanya perlu membasuhnya atau menyiram bagian yang terkena najis dengan air yang bersih.

Menghilangkan najis ini harus sampai hilang seluruhnya, termasuk hilang aroma atau baunya, hilang rasa dan hilang warnanya. Apabila salah satu dari hal tersebut belum hilang, maka bagian yang terkena najis tersebut belum suci.

3. Thaharah untuk najis berat (mughalazah)

Najis berat atau mughalazah ialah najis yang ditetapkan berdasarkan dalil thaharah. Dalil yang dimaksud adalah dalil yang pasti (qat’i) yakni anjing dan babi. Cara mensucikan diri dari najis berat ialah menghilangkan benda najisnya terlebih dahulu kemudian Anda dapat mencuci bagian yang terkena najis dengan air yang bersih sebanyak 7 kali tidak boleh kurang dan salah satu prosesnya menggunakan tanah.

Apabila Anda terkena salah satu najis di atas, Anda dapat melakukan langkah-langkah bersuci sesuai dengan macam najisnya seperti di atas. Sedangkan air yang dapat digunakan untuk thaharah atau bersuci adalah air yang mutlak. Yang termasuk air yang mutlak adalah air sumur dan laut atau air yang turun dari langit.

 

;