Kehidupan dunia adalah kehidupan yang menipu, dimana dunia ini dijadikan indah dalam pandangan manusia.
Padahal Rasulullah shalallahu alahi wa sallam mengibaratkan dunia ini hanyalah seperti “Sepotong sayap nyamuk”, namun banyak orang yang mati matian dalam mengejar dunia.
Tidak jarang banyak orang yang saling menyikut, saling menendang, saling merendahkan satu sama lain hanya untuk mendapatkan dunia.
Bahkan didalam shalatnya bukan Akherat menjadi tujuan melainkan kehidupan dunia yang bahagia dan lain lain.
Apakah salah ? bukan salah apabila kita berdoa untuk meminta dunia, yang salah adalah ketika kita menjadikan doa kita itu hanya untuk meminta dunia saja bukan akherat.
Allah Subhanahu wa ta alla berfirman :
فَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ….
Artinnya : Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.
Ya hanya urusan dunialah yang ia pentingkan padahal ? Dunia ini hanyalah seperti sepotong sayap nyamuk.
Bahkan orang orang yang tamak, ketika mereka beribadah kepada Allah yang ia minta hanyalah kekuasaan.
Larangan Meminta Kepimimpinan
Dari Abu Sa’id ‘Abdurrahman bin Samurah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan kepadanya,
“Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta kekuasaan karena sesungguhnya jika engkau diberi kekuasaan tanpa memintanya, engkau akan ditolong untuk menjalankannya. Namun, jika engkau diberi kekuasaan karena memintanya, engkau akan dibebani dalam menjalankan kekuasaan tersebut.” (HR. Bukhari no. 7146)
Bahkan Imam An Nawawi berkomentar didalam Kitab Riyadhus Sholihin dimana ia memiliki bab khusus yaitu “Bab Larangan meminta kepemimpinan”
Ibnu Hajar al-asqalani menyampaikan “Siapa saja yang mencari kekuasaan dengan begitu tamaknnya, maka ia tidak akan pernah ditolong oleh Allah. (Lihat Fathul Bari, 13 : 124)
Larangan meminta kepimpinan ini didalam islam bersifat umum, namun tidak berlaku untuk nabi, karena hal ini pernah terjadi sebagai mana yang pernah dilakukan oleh nabi yusuf da juga nabi sulaiman yang semua itu tercantum didalam Al Qur’an :
اجْعَلْنِي عَلَى خَزَائِنِ الْأَرْضِ
“Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir).” (QS. Yusuf: 55).
وَهَبْ لِي مُلْكًا
“Dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan.” (QS. Shad: 35).
Selain para nabi, manusia biasa atau bahkan tidak memiliki kapabilitas dibidangnya ini tentu sangat dialarang meminta kekuasaan ataupun meminta kepemimpinan.