Tidak ada nikmat yang paling besar yang didapat oleh seorang manusia kecuali Iman dan Islam.
Bahkan apabila disandingkan dengan dunia dan seisinnya saja itu bukanlah apa apa, karena hanya dengan Iman dan Islamlah seorang manusia dapat selamat baik dalam kehidupan dunia ataupun akherat.
Namun tak sedikit, orang yang telah beriman kemudian tersandung dan jatuh kembali dalam kubangan kemaksiatan, maka dari itu kita diajarkan oleh rosulullah untuk meminta kekuatan dan keteguhan iman diatas agama Allah.
Doa Meminta Kekuatan Iman
Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘ash bahwa beliau pernah mendengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya hati manusia itu berada didalam dua jari, dari sekian jari Allah yang maha pemurah, Allah subhanahu wa ta’ala memalingkan hati manusia menurut kehendak-Nya”
Kemudian setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa,
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
“Allahumma mushorrifal quluub shorrif quluubanaa ‘ala tho’atik”
Artinnya : Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu! (HR. Muslim no. 2654)
Atau didalam riawayat yang lain, dari Syahr bin Hawsyab beliau bertanya kepada Ummul Mukminin Ummu Salamah, perihal doa apa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah,
Maka beliau Ummu Salamah menjawab, doa yang paling sering di baca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah,
“Yaa Muqollibal Quluub Tsabbit Qolbii ‘Ala Diinik”
Artinya : Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).’” (HR. Tirmidzi)
Kenapa kita perlu membaca doa diatas ?
Karena kita tidak tau tentang kekuatan iman yang kita miliki, karena Rasulullah saja yang telah dijamin surga, manusia terbaik dimuka bumi meminta agar dikuatkan imannya kepada Allah.
Apalagi kita, yang bukan nabi, bukan utusan Allah, tidak ada wahyu turun kekita, bukan sahabat bukan juga Tabi’in tetapi tidak mau berdoa kepada Allah untuk dikuatkan hati ? Siapa kita ???
Maka dari itu, yuk sama sama kita Amalkan apa yang telah dicontohkan, apa yang telah diajarkan oleh tuntunan kita beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.