Yayasan Raudlatul Makfufin

Doa Safar

Banyak yang mengatakan, safar merupakan salah satu sebagian dari adzab. Banyak orang yang belum memahami apa pengertian hingga doa safar itu sendiri. Safar sendiri memiliki pengertian, dimana keluar dari tempat tinggal yang di tunjukkan untuk melakukan perjalanan yang cukup jauh. Namun dalam Islam, memang ada beberapa adab yang harus di ketahui dan di perhatikan.

Untuk orang yang melakukan safar, harus mengetahui doa yang pas agar di mudahkan segala urusan yang diinginkannya. Berikut ini adalah pengetahuan mengenai safar dan juga doa untuk melakukannya.

Adab dan Doa Safar

السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنَ الْعَذَابِ يَمْنَعُ أَحَدَكُمْ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَنَوْمَهُ، فَإِذَا قَضَى أَحَدُكُمْ نَهْمَتَهُ مِنْ سَفَرِهِ فَلْيُعَجِّلْ إِلَى أَهْلِهِ

Artinya:

“Safar (bepergian) itu bagian dari azab. Seseorang akan terhalang (terganggu) makan, minum, dan tidurnya. Maka, bila seseorang telah menunaikan maksud safarnya, hendaklah ia menyegerakan diri kembali kepada keluarganya.”

Yang dimaksudkan dari hadis ini adalah, dimana sadar memang memiliki kesulitan. Kesulitan ini dapat dikatakan menjadi sebuah adzab. Berawal dari aman dahulu, dimana safar menggambarkan kesulitan saat melewatu gurun yang memang luas dan cuaca panas. Sama seperti di saat ini, dimana safar dinyatakan jika seseorang merasakan kesulitan saat di perjalanan dan tidak merasakan nyaman.

Untuk Anda yang akan melakukan safar, dapat membaca doa safar sebagai berikut:

أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ

Artinya:

“Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan amal terakhirmu kepada Allah.”

زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ  وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ

Artinya:

“Semoga Allah membekalimu ketakwaan, mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di mana pun kamu berada.”

أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِى لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ

Artinya:

“Aku menitipkan kalian kepada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipan yang dititipkan kepadanya.”

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Artinya:

“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada-Nya; tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya.”

Selain berpergian, safar juga dapat digambarkan, sebagai cara untuk memperlihatkan bagaimana untuk mengetahui sifat dan akhlak yang dimiliki oleh seseorang. Lihatlah bagaimana saat seseorang tersebut merasa senang atau kesulitan, apakah tetap menjadi seseorang yang baik atau sebaliknya. Bahkan ada beberapa orang yang tega, untuk mengorbankan sahabatnya sendiri.

Hal ini juga yang membuat Umar bin Khatab, tidak mudah untuk menerima saran yang diberikan orang lain mengenai seseorang sebelum dapat mengetahui bagaimana akhlak dan juga sifat asli yang dimiliki oleh seseorang. Memang pada umumnya safar dilakukan untuk seseorang yang ingin melakukan perjalanan, namun safar juga terkadang juga diartikan saat seseorang dalam kesulitan terutama di perjalanan.

Umar dalam hal ini juga akan menanyakan, apakah orang tersebut pernah melakukan safar bersamanya atau memang belum? Dapat dilihat bagaimana seseorang dapat menghargai satu sama lain, mengetahui bagaimana sifat dan akhlaknya dengan melakukan safar.

Anda dapat menggunakan doa safar, sebagai tuntunan saat melakukan perjalanan, atau bahkan mendapatkan kesulitan saat di perjalanan. Dalam hal ini memang arti dari safar sendiri cukup luas, namun secara umum dapat dikatakan sebagai kesulitan dalam perjalanan.

;