Dalam khazanah islam ada banyak sekali kitab hadits, salah satunya yang terkenal adalah kitab hadits arbain nawawi yang berisi mengenai beberapa hadits dengan berbagai tema, seperti ibadah, muamalah, hingga syariah. Jadi, hadits ini sudah sangat popular di kalangan ulama’, ustadz , pendakwah, dan lain sebagainya.
Apa Itu Hadits Arbain?
Arbain sendiri menurut bahasa artinya empat puluh sesuai dengan isi hadits dalam kitab. Hadits arbain nawawi merupakan kitab yang berisi kumpulan 42 hadits Rasulullah yang telah dikumpulkan oleh Imam Nawawi r.a. Kitab ini sering dikaji di berbagai pesantren dan menjadi rujukan bagi sebagian ulama.
Kitab hadits ini disusun tanpa mencantumkan sanad untuk memudahkan mereka yang ingin menghafalkan dan mempelajarinya. Sayangnya, jika digunakan sebagai kajian khusus ilmu hadits kurang karena tidak bisa mengetahui sanad hadits tersebut secara lengkap hingga sampai kepada Rasulullah dan cukup sulit untuk mengklasifikasikannya apakah hadits tersebut mutawatir/bersambung atau tidak.
Meskipun demikian, banyak ulama salaf yang membuat syarah/penjelasan lebih dalam lagi dari kitab tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa hadits tersebut sangat bermanfaat dan bisa dijadikan dasar dalam kajian tertentu. Selain itu, kitab hadits arbain ini mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah:
- Mencakup banyak aspek khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan serta aktifitas umat islam baik di dunia maupun akhirat.
- Kumpulan hadits pilihan, sebab imam nawawi menyusunnya dengan metode yang tepat, dimana beliau memilah-milah mana hadits yang shahih dan hasan dan mana yang dhaif. Hadits shahih dan hasan tentu akan dimasukkan di dalam karyanya tersebut.
- Mempunyai makna dan pembahasan yang singkat, namun berisi.
- Mudah untuk dihafal dan dipelajari oleh berbagai kalangan.
Contoh Hadits Arbain
Ada banyak tema dalam kitab arbain nawawi, begitu pula dengan hadits yang termuat di dalamnya. Berikut adalah salah satu contoh hadits tersebut:
اَلْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ, اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجَز
Artinya:” Mu’min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam (mengerjakan) hal-hal yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan dari Allah dan janganlah bersikap lemah.” (HR. Muslim, no: 6716) (Ad-Durar as-Saniyyah bi Fawaid al-Arba’in an-Nawawiyah, oleh Dr. Bandar al-‘Abdaly, hal: 55)
Hadits di atas menguraikan tentang pentingnya bersungguh-sungguh dalam menjalankan setiap pekerjaan, khususnya yang berkaitan dengan amal ibadah. Artinya setiap melakukan pekerjaan sebaiknya disertai dengan niat yang kuat karena itu lebih baik dan disukai oleh Allah Ta’ala.