Yayasan Raudlatul Makfufin

Hadits Qauliyah

Hadits menurut istilah adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir (persetujuan) ataupun yang sepadannya. Kata lain yang digunakan juga ialah sunnah. Hadits merupakan sumber hukum Islam kedua, setelah Al-Quran Hadits atau sunnah dibagi menjadi tiga macam, yaitu hadits qauliyah, fi’liyah, dan taqririyah.

Secara struktur, hadits terdiri dari dua komponen, yakni sanad (rantai penutur) dan matan (redaksi).

Definisi Hadits Qauliyah

Hadits Qauliyah atau Sunnah Qauliyah merupakan bentuk perkataan atau ucapan yang disandarkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang berisi berbagai tuntunan dan petunjuk syarak, peristiwa-peristiwa atau kisah, baik yang berhubungan dengan aspek akidah, syariah, maupun akhlak.

Dengan kata lain hadits qauliyah merupakan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang hanya berupa ucapannya saja, baik dalam bentuk pernyataan, perintah, anjuran, maupun larangan.

Hal yang dimaksud dengan pernyataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di sini yaitu sabda dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam merespon keadaan yang berlaku pada masa lalu, masa kini, dan masa depan, terkadang mungkin dalam bentuk dialog dengan para sahabat atau jawaban yang diajukan oleh sahabat atau bentuk-bentuk lain, misalnya khotbah.

Sementara itu, hadits fi’liyah berarti hadits yang berbentuk pernyataan sahabat yang menggambarkan perilaku Nabi yang kemudian dijadikan pedoman atau dasar hukum yang harus diikuti. Hadits taqriyah adalah hadits yang berupa ketetapan Nabi yang dilakukan oleh sahabatnya.

Dilihat dari tingkatannya, hadits ini menempati urutan pertama, artinya kualitasnya lebih tinggi dari kualitas hadits fi’liyah maupun hadits taqririyah.

Hadits atau sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Quran. Oleh karena itu, untuk mengetahuinya lebih jauh mengenai hadits ataupun sunnah, kita perlu mengetahui sejarah pembukuan hadits, yaitu hadits di masa Rasulullah, pada masa Khulafurrasyidin dan hadits pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

Contoh Hadits Qauliyah

1. Hadits tentang Doa Nabi Muhammad SAW kepada Orang yang Mendengar, Menghafal, dan Menyampaikan Ilmu.

عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ

Dari Zaid bin Tsabit ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Semoga Allah memperindah orang yang mendengar hadis dariku lalu menghafal dan menyampaikannya kepada orang lain, berapa banyak orang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih berilmu, dan berapa banyak pembawa ilmu yang tidak berilmu.” (HR. Abu Dawud)

 

2. Hadits tentang Belajar dan Mengajarkan Al-Quran

عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

Dari Utsman ra, dari Nabi saw., beliau bersabda: “Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar al-Qur`an dan mengajarkannya.”. (HR. al-Bukhari)

 

3. Hadits tentang Persatuan Orang-Orang Beriman

Dari Abu Musa dia berkata; Rasulullah Saw. bersabda: اْلمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَاْلبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

“Orang mukmin yang satu dengan mukmin yang lain bagaikan satu bangunan, satu dengan yang lainnya saling mengokohkan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

 

;