Setiap kelompok baik sosial, agama, hingga politik pasti mempunyai pemimpin, dan bahkan individu itu sendiri merupakan pemimpin untuk dirinya sendiri, dimana itu erat kaitannya dengan tanngung jawab. Hal itu sudah dijelaskan dalam hadits tentang pemimpin secara khusus dan mendalam supaya umat islam bisa memahami dan mengimplementasikannya.
Hadits Tentang Pemimpin dan Maknanya
Ada banyak hadits yang menjelaskan mengenai pemimpin seperti kriteria, siapa pemimpin itu sendiri, bagaimana pemimpin yang adil, dan sebagainya. Salah satu hadits yang paling popular tentang pemimpin adalah yang bersumber dari Siti Aisyah r.a. dan Ibnu Umar, sebagaimana di bawah ini:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَ كُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي مَالِ أَبِيْهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَ كُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya:”Kalian semua adalah pemimpun dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang kepala negara adalah pemimpin dan akan ditanyai kepemimpinannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan akan ditanyai kepemimpinannya. Setiap perempuan adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanyai kepemimpinannya. Setiap pembantu rumah tangga adalah pemimpin bagi harta majikannya dan akan ditanyai kepemimpinannya. Setiap laki-laki adalah pemimpin bagi harta orang tuanya dan akan ditanyai kepemimpinannya. Setiap kalian adalah pemimpin dan kalian semua akan ditanyai tentang kepemimpinan.” HR Bukhari Muslim.
Dari hadits di atas menjelaskan bahwa setiap orang merupakan pemimpin di lingkungan atau kelompoknya masing-masing. Apapun status sosial yang Anda sandang bisa saja menjadi pemimpin sesuai dengan kapasitas dan objeknya. Dalam lingkup yang sangat kecilpun ada seorang pemimpin baik secara langsung maupun tidak seperti dalam keluarga, dimana ayah adalah pemimpin di dalamnya.
Dalam memimpin juga harus bertanggung jawab atas siapa dan apa yang Anda pimpin serta bagaimana Anda memimpinnya. Kemudian suatu saat kepemimpinan yang pernah Anda lakukan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Sang Maha Pencipta. Karena itu sebagai pemimpin senantiasa untuk berlaku adil dan bijaksana agar tercipta keharmonisan dan keamanan.
Pemimpin yang Adil
Bisa jadi banyak orang yang masih mempertanyakan bagaimana pemimpin yang adil itu, khususnya jika untuk menciptakan suatu kelompok masyarakat, bangsa, dan negara yang aman dan sejahtera. Jika tidak maka rakyat akan sulit mentaati perintah dan aturan. Bahkan lebih jauh lagi, pemimpin yang tidak adil akan kehilangan wibawa dan kepercayaan dari masyarakat dan itu akan merugikan diri sendiri.
Berikut adalah hadits tentang pemimpin yang adil:
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ الإِمَامُ الْعَادِلُ
Artinya:”Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah Saw. bersabda: ada tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan dari Allah (pada hari kiamat) di mana pada hari itu tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya. Salah satu dari ketujuh orang tersebut adalah pemimpin yang adil.”
Dari hadits tersebut menjelaskan bahwa pemimpin yang adil termasuk dalam golongan yang akan mendapat perlindungan dari Allah Saw. pada hari kiamat. Artinya, mereka mendapat jaminan yaitu dicintai oleh Allah baik di dunia maupun akhirat. Hal itu tidak mengherankan karena memang menjadi pemimpin yang adil merupakan tanggung jawab yang berat dan cukup sulit untuk dilakukan.