Zina termasuk dalam perbuatan yang tercela dan bahkan masuk dalam dosa besar. Larangan tentang zina sering disandingkan dengan larangan syirik dan durhaka kepada orang tua seperti yang termaktub dalam Al Quran. Selain itu juga ada hadits tentang zina khususnya dalam hal pelarangan, hukum, hingga bentuknya.
Macam-Macam Zina
Ada dua jenis zina menurut para ahli atau ulama yaitu:
- Zina majazi atau yang sering disebut sebagai zina kecil. Hal ini mencakup zina mulut, telinga, kaki, tangan, dan mata yang terbilang masuk dalam dosa kecil. Sayangnya, jika dibiarkan dan sering dilakukan akan menjadi dosa besar dan hal itu akan mengarah kepada zina hakiki atau yang sebenarnya.
Karena itu, zina jenis ini tetap tidak bisa diremehkan, sehingga Anda harus tetap berhati-hati dalam berperilaku dan sebagainya. Tentu harus bertaubat kepada Allah Swt atas perbuatan dosa yang sudah diperbuat, termasuk zina tangan dan semacamnya. Dosa jenis ini juga sulit dihindari oleh manusia kecuali mereka yang memang sudah mendapat perlindungan khusus dari Allah.
- Zina hakiki atau yang sering disebut dengan zina yang sebenarnya yaitu zina dengan alat kelamin. Hal ini merupakan titik atau puncak sebuah perbuatan zina dan tentu merupakan dosa besar dan sulit terampuni.
Zina hakiki ini merupakan pembuktian apakah tetap melakukan atau mendustakan zina majazi atau urung melakukan zina yang sebenarnya. Pembuktian melakukannya termasuk dalam dosa besar sementara pembuktian untuk tidak melakukannya adalah pilihan yang baik dan harus disertai dengan taubat kepada Allah dan tidak akan mengulangi zina majazi yang mengarah kepada zina hakiki.
Contoh Hadits Tentang Zina
Mengenai hal di atas sudah dijelaskan dalam hadits tentang zina yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah seperti di bawah ini:
عن عبد الله بن عباس قال ما رأيت شيئاً أشبه باللمم مما قال أبو هريرة إن النبي {صلى الله عليه وسلم} قال إن الله كتب على ابن آدم حظه من الزنا أدرك ذلك لا محالة فزنا العينين النظر وزنا اللسان النطق والنفس تمنى وتشتهي والفرج يصدق ذلك أو يكذبه
Artinya:” Dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata bahwa aku tidak melihat sesuatu yang lebih mirip dengan ‘kesalahan kecil’ daripada hadits riwayat Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah telah menakdirkan anak Adam sebagian dari zina yang akan dilakukannya, bukan mustahil. Zina kedua mata adalah melihat. Zina mulut adalah berkata. Zina hati adalah berharap dan berkeinginan. Sedangkan alat kelamin itu membuktikannya atau mendustakannya,” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
Demikian, setiap manusia bisa saja terperosok dalam perbuatan zina baik majazi maupun hakiki. Hal itu tergantung kepada masing-masing individu apakah bisa mengendalikannya atau tidak. Jika memang bisa mengendalikan zina majazi ia tidak akan terjerumus dalam zina hakiki. Namun akan tetap terbilang sebagai pembuat dosa kecil dan akan menjadi besar jika terus menerus dilakukan.