Neraka adalah seburuk buruk tempat kembali, neraka diciptakan oleh Allah untuk memberikan pelajaran kepada orang orang yang ingkar, yang tidak mau taat terhadap perintah Allah Ta’alla.
Di Nereka orang orang ini akan diberikan pelajaran yang setimpal sebagaimana yang ia kerjakan didunia, apalagi selama diberikan kehidupan ia banyak berbuat amal buruk maka tempat kembalinnya adalah neraka.
Dan siksa neraka yang paling ringan adalah apabila dipakaikan Sandal dari neraka kedua kaki seseorang maka ubun ubunnya akan mendidih, itulah seringan ringan siksa neraka.
Sedangkan kita tau neraka itu bertingkat tingkat, layaknya Surga yang Allah janjikan kepada orang beriman.
Yang paling ringan saja seperti itu, apalagi yang paling berat ? Naudzibillahhimindalik.
Keadaan Penduduk Neraka
Imam Al Muzani rahimahullah menyampaikan bahwa “Allah telah ciptakan mereka mata tetapi tidak digunakan untuk hal yang baik, telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengar yang baik, hati tetapi tidak digunakan untuk memahami yang baik, maka karena kemaksiatan itulah menutup petunjuk dari Allah.
Didalam Al Qur’an Allah Subhanahu Wa’ta Alla berfirman,
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِۖلَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَاۚأُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf: 179)
Didalam tafsir Al Qur’an Al-‘Azhim karya Imam Ibnu Katsir rahimahullah, bahwa yang dijelaskan ayat diatas mengenai kalimat “Mereka itu sebagai binatang ternak”.
Itu hanyalah Bahasa kiasan yang dimaksudkan bahwa mereka hanya memikirkan makan dan minum saja, tanpa memikirkan bekal untuk dirinnya ketika kembali kepadaNya.
Maka tak beda antara dirinnya dengan binatang ternak, maka hal itulah yang menyebabkan ia masuk kedalam neraka.
Dan juga diayat yang lain Allah ta’alla berfirman :
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”.” (QS. Al-Mulk: 10)
Sesungguhnya apa yang kita miliki sekarang adalah titipan dari Allah, maka dari itu mari sama sama jadikan titipan ini mengantarkan kita ke surga, dan semoga Allah senantiasa bimbing kita semua untuk menjadi hamba yang taat dan beriman kepadaNya.