Yayasan Raudlatul Makfufin

Larangan Marah

Marah merupakan salah satu sifat yang sangat melekat dalam kepribadian manusia. Marah merupakan salah satu tindakan yang paling sulit dihindari oleh manusia. Namun sulit bukan berarti tidak mungkin untuk menahan seseroang dari bersikap marah. Adapaun hadits larangan marah yang disampaikan Rasulullah menjadi acuan atau pegangan bagi semua umat manusia agar menahan marahnya sebisa mungkin.

Orang yang suka marah maka nafsu amarahnya sudah dikuasai oleh syetan. Hal ini karena syetan sangat suka menggoda manusia terutama dalam hal meluapkan amarah. Hadits larangan marah disampaikan oleh Rasulullah agar umatnya senantiasa menjaga kesabaran dan menahan diri dari meluapkan amarah. Hal ini karena marah adalah sikap yang sangat sulit untuk dihindari dan ditahan.

Larangan Marah dan Cara Menahan Amarah

Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, “Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR. Ahmad, Shohih).

Hadits di atas merupakan salah satu hadits yang menjelaskan tentang nasihat rasul pada umatnya agar senantiasa menahan amarah. Selain itu, kandungan hadits di atas juga menjelaskan bahwa marah adalah hal yang dilarang dan diharuskan untuk menahannya. Adapun bunyi hadits larangan marah lainnya adalah seperti berikut :

“Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan.” (HR. Thobrani, Shohih). Hadits tersebut sudah sangat jelas mengandung ajaran mengenai larangan untuk meluapkan amarah sekaligus memberikan kabar gembira bagi siapa saja yang bisa dan mampu menahan amarahnya. Lantas bagaimana cara agar anda bisa menahan amarah? Berikut ini bisa anda simak beberapa caranya :

  1. Sering mengucap ta’awudz. Ta’awudz sendiri memiliki arti untuk berlindung kepada Allah dari godaan Syaitan. Termasuk godaan untuk meluapkan amarah.
  2. Lebih memilih untuk diam dan tidak banyak bicara. Dengan bersikap diam bisa menjadi salah satu cara untuk menahan luapan amarah terhadap seseorang.
  3. Senantiasa mengingat balasan atau janji Allah kepada orang yang bisa menahan Amarah. Dengan begitu akan membuat anda lebih bisa bersabar dan menahan amarah.
  4. Duduk dan membaringkan tubuh. Kedua hal ini bisa lebih menenangkan diri secara psikologis. Dengan berbaring maka seseorang bisa lebih tenang dalam menyikapi hal yang bisa menimbulkan amarah. Hal ini sesuai dengan isi hadits di atas.

 

;