Yayasan Raudlatul Makfufin

Pengertian Dalil

Pengertian dalil adalah suatu hal yang menunjuk pada apa yang dicari, baik berupa alasan, keterangan atau juga pendapat yang merujuk pada pengertian, hukum dan juga hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dicari. Pengertian lainnya mengenai dalil yakni sebuah keterangan yang dijadikan sebagai bukti atau alasan mengenai suatu kebenaran terutama yang dudasarkan pada Al-Qur’an, bisa juga dikatakan sebagai petunjuk atau tanda bukti dari suatu kebenaran.

Dalil sendiri angat penting bagi umat islam. Karena dengan dalil ini bisa ditujukan sebagai cara menentukan bahwa sesuatu itu benar, dapat dipercayai dan juga diyakini dengan bukti yang sah (dalil). Sehingga pada akhirnya kebenaran dan juga keyakinan tersebut bisa ditegakkan dan juga bisa memberantas keraguan serta rasa keragu-raguan dan was-was yang selalu ada dalam hati manusia awam. Dalil sendiri dibagi menjadi 2 yakni dalil aqli dan juga dalil naqli.

Dalil aqli sendiri adalah dalil yang bisa dinalar dengan akal. Arti lainnya mengenai dalil aqli ini adalah petunjuk dan juga pertimbangan akal fikiran yang sehat dan juga obyektif. Dalil aqli ini tidak dipengaruhi oleh keinginan, ambisi, atau pun kebencian dari emosi. Intinya, dalil aqli adalah penerimaan akal secara murni dan juga bebas yang kebenarannya relatif.

Sedangkan dalil naqli adalah, dalil yang diambil dari al-qur’an atau pun hadits nabi Muhammad SAW. Dalil naqli juga bisa diartikan seperti tanda bukti atau petunjuk dari teks ayat Al-Qur’an, yang telah tertera dalam mushaf al-qur’an atau hadis mutawattir, yang tertera dalam kitab-kitab hadist. Frekuensi mengenai kebenaran dalil naqli ini 100%.

Dalil-dalil tersebut bisa diambil al-qur,an, hadist, ijma dan juga qiyas. Dimana semuanya memiliki perbedaannya masing-masing. Sebagai umat islam yag baik, dalam mengambil dalil anda harus paham betul mengenai isiatau maksud dari dalil-dalil tersebut.

Supaya anda menjadi muslim yang sesuai dengan apa yang benar-benar diperintahkan oleh allah SWT. Ketahui isi dan juga makna dari setiap dalil dengan pengetahuan yang meluas, jangan hanya mengambil kesimpulan sendiri dari apa yang baru sekali atau dua kali dibaca. Karena hal ini bisa menimbulkan kemadharatan.

 

;