Yayasan Raudlatul Makfufin

Puasa Sya’ban

Salah satu jenis puasa sunnah yaitu puasa Sya’ban yang dilakukan pada separuh awal bulan atau sejak tanggal 1 hingga 15 bulan tersebut. Sedangkan separuh akhir bulan biasanya menjadi waktu yang tidak dianjurkan untuk melakukan puasa, kecuali jika memang Anda harus membayar hutang puasa wajib yang belum terpenuhi.

Puasa ini mempunyai lebih banyak keutamaan karena Rasulullah sangat menyukainya di samping yang paling banyak dijalankan oleh beliau. Selain itu, Sya’ban juga menjadi bulan favorit Rasulullah selain bulan Ramadhan.

Keutamaan Puasa Sya’ban

1. Memperoleh syafa’at Rasulullah

Keutamaan yang paling berharga ketika Anda melakukan puasa Sya’ban yaitu akan memperoleh syafa’at dari Rasulullah. Sebab, Anda telah menjalankan amal ibadah puasa yang paling beliau sukai.

2. Sya’ban merupakan bulan diangkatnya amal ibadah

Dalam hal puasa sunnah, puasa itulah yang paling banyak dilakukan oleh Rasullah. Alasannya, ternyata pada bulan tersebut segala amal ibadah diangkat ke hadirat Allah swt. Hal itu akan lebih baik dan afdhal ketika amal ibadah diangkat dalam kondisi puasa.

Tak heran jika dalam beberapa hadits menceritakan bahwa Rasullah bahkan seolah berpuasa setiap hari di bulan tersebut. Pada bulan itu pula soal kematian seseorang dicatat dan lebih baik jika itu terjadi ketika dalam kondisi berpuasa.

3. Berpuasa Sya’ban bisa menjadi pemanasan untuk puasa Ramadhan

Seperti yang Anda ketahui bahwa Sya’ban berada di tengah-tengah bulan mulia yaitu Rajab dan Ramdhan. Karena itulah seringkali terlupakan oleh kebanyakan umat islam, padahal menurut Rasulullah bulan tersebut bisa menjadi waktu yang tepat untuk mempersiapkan dan menyambut bulan Ramadhan.

Terkhusus dalam hal berpuasa dan menjalankan amal ibadah lainnya. Jika Anda sudah berpuasa pada bulan Sya’ban, maka akan terbiasa saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan secara penuh sekaligus dengan amalan lainnya. Dengan begitu, Anda tidak akan terlalu keberatan hingga syok di nantinya.

Puasa Sya’ban bisa dilakukan kapan saja selama itu masih dalam separuh bulan yang pertama. Jumlahnya pun tidak ada ketentuan khusus, sehingga bisa Anda lakukan maksimal selama 15 hari.

 

;