Yayasan Raudlatul Makfufin

Silaturahim Serta Study dan Sosialisasi YRM 2014

Berkeinginan kuat menjalin silaturahim yang lebih erat dengan para tunanetra di Daerah Istimewa Yohyakarta menjadi tujuan utama diselenggarakannya Ajang Silaturahim, Study dan Sosialisasi (AS3) Yayasan Raudlatul Makfufin 2014.(23/03/2014)

Berawal dari keinginan jama’ah Raudlatul Makfufin, Ahad 23 Maret 2014 seluruh jama’ah dan para pengurus sepakat berangkat dari Jalan Puspitek Raya, Gg. Rais No. 10 A RT 002 RW 05 Kampung Jati, Buaran, Serpong, Tangerang Selatan menuju DIY tepat pukul 07:00 WIB.

Tujuan utama kami menuju sebuah hotel di seputaran Malioboro, DIY. Berkat kerja sama yang solit dari tim traivel Raffah Toer, perjalanan selama kurang lebih 16 jam terasa sangat menyenangkan. Bahkan perjalanan 16 jam terasa lebih singkat dari yang diprediksikan.

Keinginan jama’ah awalnya cukup sederhana. Mereka ingin berlibur di lokasi yang jauh dari kepengetan ibu kota. Namun Para Pengurus berpikir berlibur boleh saja dilaksanakan namun tetap harus memiliki nilai edukasi yang berkesan dan dapat dinikmati secara langsung oleh jama’ah tunanetra.

Terkait dengan hal di atas, para pengurus dan tim traivel dari Raffa Toer bekerja sama untuk merancang agenda kegiatan selama di DIY dengan sangat baik, sehingga jama’ah tetap dapat menikmati liburannya secara maksimal namun tidak luput dari proses pembelajaran keislaman.

Tiga poin utama yang menjadi misi Yayasan Raudlatul makfufin berkunjung ke DIY, yaitu Silaturahim, Study dan Sosialisasi dapat dikatakan berhasil dicapai sesuai dengan harapan para pengurus.

Melalui silaturahim yang diajarkan dalam Islam, jama’ah berhasil mempererat tali persaudaraan antarsesama tunanetra di DIY secara khusus. Ada empat lembaga yang menjadi target silaturahim Yayasan Raudlatul Makfufin, yaitu Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (YAKETUNIS), Pondok Pesantren Al Munawir, Pondok Pesantren Sunan Pandanaran dan UIN Sunan Kali Jaga.

Dari empat lembaga di atas, hanya Pondok Pesantren Al Munawir yang belum memiliki pengalaman membina tunanetra secara langsung, namun dengan bersilaturahimnya Yayasan Raudlatul Makfufin semoga memberikan nilai edukasi tersendiri yang berkesan.

Pada saat jama’ah bersilaturahim ke YAKETUNIS, antara Yayasan Raudlatul Makfufin dan Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam melakukan study banding dalam hal management pendidikan Islam. Banyak hal yang dibicarakan, mulai pengelolaan sarana prasarana, pengelolaan proses pembelajaran hingga pengelolaan keterampilan yang dimiliki oleh setiap tunanetra. Semua hasil diskusi menjadi solusi dan alternative dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan di Yayasan Raudlatul Makfufin.

Berbeda halnya dengan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, tanpa diduga di sana jama’ah dikenalkan kepada sebuah majelis ta’lim tunanetra yang ternyata secara langsung menjadi binaan dari Pondok Pesantren Sunan Pandanaran. Nama majelis ta’lim tersebut adalah Ikhwanul Qalbi.

Yayasan Raudlatul Makfufin yang sudah sejak lama membuka kelas seni music marawis dan telah membentuk grup marawis bernama Ar-Raudhah diminta tampil secara bergantian dengan grup seni music hadrah dari majelis ta’lim Ikhwanul Qalbi. Penampilan dua seni music Islam yang sama-sama menggunakan alat music perkusi itu begitu indah dan mempesona banyak santri di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran dan jama’ah dari Yayasan Raudlatul Makfufin sendiri.

Suasana menjadi lebih menarik ketika jama’ah berkunjung ke UIN Sunan Kali Jaga. Disambut oleh Wakil Rektor 1, beliau menyampaikan kurang lebih sudah ada 30 orang disabilitas yang diterima menyelesaikan studynya di UIN Sunan Kali Jaga.

Sebagai lambang mempererat tali silaturahim, Yayasan Raudlatul Makfufin memberikan satu set Al Quran Braille kepada tiap-tiap lembaga. Semoga Al Quran Braille edisi terbaru tersebut dapat menjadi kenangan paling berkesan dan memberikan banyak manfaat bagi lembaga yang memiliki peserta binaan seorang tunanetra.(Rafik)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

;