Seperti yang kita ketahui, ilmu fiqih memiliki banyak sekali cakupan. Bagi anda yang ingin mendalami agama dengan mempelajari fiqih Islam ada beberapa cara untuk mempelajarinya. Salah satu caranya adalah dengan mengenal dan memahami kitab fiqih. Konten yang ada di dalamnya merupakan kumpulan ilmu fiqih yang ada.
Tidak hanya dengan membaca hadist dan sunnah agar dapat memahami fiqih dengan baik. Mempelajarinya pun perlu dengan membaca kitabnya. Kitab ini dibuat oleh ulama terdahulu. Diantaranya terdapat banyak sekali penjelasan yang langka yang memunginkan kita untuk mendapatkan pencerahan dalam mempelajarinya.
Mempunyai pemahaman bahasa Arab akan lebih memudahkan memahami bahasa yang ada pada kitab fiqih tersebut. Apabila di daerah sekitar anda tidak ada guru yang kredibel, ada baiknya anda mencari guru di tempat lain. Karena mempelajari kitab ini tidak bisa sembarangan.
Langkah atau Tahap Mempelajari Kitab Fiqih
Ada beberapa tahapan yang harus diikuti dalam mempelajarinya. Totalnya ada tiga tahapan untuk mendapatkan ilmu yang maksimal setelah memahaminya. Berikut adalah tahapan-tahapan tersebut:
- Tahap Pertama
Terdapat beberapa kitab yang memuat ilmu mengenai fiqih. Totalnya ada delapan kitab yang berbeda, diantaranya adalah; Minhajus Salikin, Al Ghayatu Wat Taqrib, Matan Az Zubad, Umdatun Fiqih, Zaadul Mustaqni Fi-Khtisharil Muqni’, Akhsharul Mukhtasharaat, Ad Durarul Bahiyyah Fil Masa-il Fiqhiyyah dan Jami’ul Ummahat.
- Tahap Kedua
Tahap kedua anda tetap belajar ilmu fiqih, akan tetapi tahap ini lebih detail. Dalam tahapan ini anda belajar dalil dengan lebih rinci tanpa khilaf. Kitab fiqih yang sesuai adalah Al Wajiz Fi Fiqhis Sunnati Wal Kitabil ‘Aziz, Al Mulakhash Al Fiqhi, Fiqhus Sunnah, Shahihu Fiqhis Sunnah Wa Adillatuhu Wa Taudhihu Madzabihil A-Immah, dan masih banyak lagi.
- Tahap Ketiga
Tahapan terkahir merupakan langkah yang paling detail. Dalam tahapan ini anda tidak hanya belajar tentang ilmu fiqih dan dalilnya, akan tetapi anda juga akan memahami tentang perbandingan madzhab. Didalam madzhab tersebut menyebutkan tarjih dan penulisan kitab. Salah satu contohhnya adalah Asy Syarhul Mumti’ ‘Ala Zadil Mustaqni.