Yayasan Raudlatul Makfufin

Taisir Musthalah Hadits (Mahmud Ath-thahan) 2

Pembagian khobar berdasarkan jalan periwayatannya

Khobar terbagi menjadi dua berdasarkan jumlah jalan penukilannya sampai kita, yaitu mutawatir dan ahad.

Muttawatir

  1. Pengertian
  2. Macam-macamnya dan contohnya
  3. Faedahnya
  1. Mutawattir (المتواتر):
    hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang, yang secara ‘adat mereka mustahil bersepakat untuk berdusta dan mereka sandarkan pada sesuatu yang bisa diindra.
  2. Mutawattir terbagi menjadi dua:
    muttawattir lafadz dan maknanya dan muttawattir maknanya saja.
    Muttawattir lafadz dan maknanya (المتواتر لفظا و معنى) adalah hadits yang disepakati oleh para rowi lafadz dan maknanya. Misalnya sabda nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam,

من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار

“barangsiapa yang berdusta atasku maka bersiap-siaplah bertempat dineraka.”

Hadits ini diriwayatkan lebih dari 60 orang sahabat diantaranya 10 orang yang dijamin masuk surga dan dari mereka terdapat banyak orang yang meriwayatkan hadits tersebut.

Muttawattir makna (المتواتر معنى) adalah hadits yang disepakati maknanya walaupun lafadznya beda-beda. Semuanya bermuara pada satu poin yang sama. Misalnya hadits tentang syafaat dan hadits tentang mengusap kedua khuf. Terdapat syair yang berbunyi:

مما تواتر حديث من كذب و من بنى للّه بيتا واحتسب
و رؤية شفاعة والحوض ومسح خفين

Diantara hadits mutawatir adalah barangsiapa berdusta
dan barangsiapa membangun masjid dengan ikhlas
juga hadits tentang syafaat melihat allah diakherat, telaga
dan mengusap sepatu.

  1. Faedah dari dua jenis muttawattir ini:
  1. Ilmu, yaitu memastikan benarnya penisbatan hadits ini kepada yang dinukil darinya.
  2. Berkewajiban mengamalkan kandungan hadits dengan mempercayainya jika berupa khobar dan menerapkannya jika berupa tuntutan.

 

Hadits ahad

hadits ahad

  1. Pengertian
    b. Macam-macamnya berdasarkan jalan periwayatan beserta contoh-contohnya.
    C. Macam-macamnya berdasarkan derajatnya beserta contoh-contohnya.
    D. Faedah-faedahnya.
  2. Ahad (الاحاد).

Ahad adalah hadits selain yang muttawattir.

  1. Macam-macam hadits ahad berdasarkan jalan periwayatan itu ada 3 macam, yaitu masyhur, ‘aziz, dan ghorib.
  1. Masyhur (المشهور) adalah hadits yang diriwayatkan oleh tiga rowi disetiap tingkatan, tapi belum sampai pada derajat muttawattir.contohnya perkataan nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam,المسام من سلم المسلمون من لسانه و يده

Muslim sejati adalah muslim yang saudaranya terbebas dari gangguan lisan dan tangannya.”

  1. ‘aziz (العزيز) adalah hadits yang diriwayatkan oleh dua rowi saja dimasing-masing tingkatan. Contohnya perkataaan nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam, لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من ولده و الناس أجمعين

    “tidak sempurna iman kalian hingga aku lebih dia cintai dari orang tua, anaknya bahkan manusia seluruhnya.”
  2. Ghorib (الغريب) adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu orang saja. Contohnya perkataan nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam,إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى…“sesungguhnya setiap amal perbuatan itu hanyalah dinilai bila disertai dengan niat, dan sesungguhnya setiap orang hanya memperoleh sesuai apa yang diniatkannya…(hingga akhir hadits)” (hr. Bukhori dan muslim)

Hadits ini dari nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam hanya diriwayatkan oleh umar bin khotob rodhiallahu ‘anhu dan yang meriwayatkan dari umar hanya ‘alqomah ibn abi waqosh dan yang meriwayatkan dari ‘alqomah hanya muhammad ibn ibrohim attaimi, dan yang meriwayatkan dari muhammad hanya yahya ibn sa’id al anshori. Kesemuanya adalah tabi’in, kemudian diriwayatkan dari yahya oleh banyak orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

;