Yayasan Raudlatul Makfufin

Tanda-Tanda Cinta Kepada Rasulullah

Cinta Rasul صلى الله عليه وسلم tidaklah berupa peringatan-peringatan tertentu pada saat-saat tertentu. Cinta itu haruslah benar-benar murni dari lubuk hati seorang mukmin dan senantiasa terpatri di hati. Sebab dengan cinta itulah hatinya menjadi hidup, melahirkan amal shalih dan menahan dirinya dari kejahatan dan dosa.

Adapun diantara tanda-tanda cinta sejati kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah sebagai berikut:

1. Berkeinginan Keras untuk Dapat Melihat dan Bertemu dengn Rasulullah صلى الله عليه وسلم , dan Merasa berat Bila Kehilangan Kesempatan itu

Tanda dan bukti cinta Rasul ini sudah diwujudkan oleh para sahabat dengan sempurna.

2. Mentaati beliau dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.

Pecinta sejati Rasul manakala mendengar Nabi صلى الله عليه وسلم memerintahkan sesuatu akan segera menunaikannya. Ia tak akan meninggalkannya meskipun itu bertentangan dengan keinginan dan hawa nafsunya. Ia juga tidak akan mendahulukan ketaatannya kepada isteri, anak, orang tua atau adat kaumnya. Sebab kecintaannya kepada Nabi صلى الله عليه وسلم lebih dari segala-galanya. Dan memang, pecinta sejati akan patuh kepada yang dicintainya.

Adapun orang yang dengan mudahnya menyalahi dan meninggalkan perintah-perintah Nabi صلى الله عليه وسلم serta menerjang berbagai kemungkaran maka pada dasarnya dia jauh lebih mencintai dirinya sendiri. Sehingga kita saksikan dengan mudahnya ia meninggalkan shalat lima waktu, padahal Nabi صلى الله عليه وسلم sangat mengagungkan perkara shalat, hingga ia diwasiatkan pada detik-detik akhir sakaratul mautnya. Dan orang jenis ini, akan dengan ringan pula melakukan berbagai larangan agama lainnya. Na’udzubillah min dzalik.

3. Menolong dan mengagungkan beliau صلى الله عليه وسلم dan sunnahnya.

Dan ini telah dilakukan oleh para sahabat sesudah beliau wafat. Yakni dengan mensosialisasikan, menyebarkan dan mengagungkan sunnah-sunnahnya di tengah-tengah kehidupan umat manusia, betapapun tantangan dan resiko yang dihadapinya.

4. Tidak menerima sesuatupun perintah dan larangan kecuali melalui beliau صلى الله عليه وسلم, rela dengan apa yang beliau tetapkan, serta tidak merasa sempit dada dengan sesuatu pun dari sunnahnya.

Hal ini sebagaimana Allah عزّوجلّ berfirman:

فَلا وَرَبِّكَ لا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمَا

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisaa: 65).

Adapun selain beliau, hingga para ulama dan shalihin maka mereka adalah pengikut Nabi صلى الله عليه وسلم. Tidak seorang pun dari mereka boleh diterima perintah atau larangannya kecuali berdasarkan apa yang datang dari Nabi صلى الله عليه وسلم.

5. Mengikuti beliau صلى الله عليه وسلم dalam segala halnya.

Dalam hal shalat, wudhu, makan, tidur , bergaul, dan lain sebagainya. Juga berakhlak dengan akhlak beliau صلى الله عليه وسلم dalam kasih sayangnya, rendah hatinya, kedermawanannya, kesabaran dan zuhudnya, dan lainnya. Allah عزّوجلّ berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzaab: 21)

6. Memperbanyak mengingat dan shalawat atas Nabi صلى الله عليه وسلم.

Dalam hal shalawat Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

“Barangsiapa bershalawat atasku sekali, niscaya Allah bershalawat atasnya sepuluh kali.”

Adapun bentuk shalawat atas Nabi صلى الله عليه وسلم adalah sebagaimana yang beliau ajarkan. Salah seorang sahabat bertanya tentang bentuk shalawat tersebut, beliau menjawab: “Ucapkanlah:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَّمَدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

“Ya Allah, bershalawatlah atas Muhammad dan keluarga Muhammad”

7. Mencintai orang-orang yang dicintai Nabi صلى الله عليه وسلم.

Seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Aisyah, Fathimah radhiallahu anhum dan segenap orang-orang yang disebutkan hadits bahwa beliau صلى الله عليه وسلم  mencintai mereka. Kita harus mencintai orang yang dicintai beliau dan membenci orang yang dibenci beliau صلى الله عليه وسلم. Lebih dari itu, hendaknya kita mencintai segala sesuatu yang dicintai Nabi, termasuk ucapan, perbuatan dan sesuatu lainnya.

 

;