Yayasan Raudlatul Makfufin

Tidur Sehat Ibadah pun Berlipat

Penelitian selama 6 tahun di Amerika Serikat dan Jepang tersebut, menyimpulkan bahwa tidur selama 8 jam sehari memiliki resiko kematian lebih cepat dibandingkan selama 6-7 jam sehari.

Meskipun terbilang lawas, setidaknya sepotong bait dari lagu yang sempat populer di tahun 80-an tersebut, masih relevan bagi kita. Karena bergadang (tidur larut malam) merupakan cerminan dari pola tidur yang tidak sehat.

Sejatinya tidur mengembalikan vitalitas tubuh, merelaksasikan otot-otot serta memperbarui sel-sel yang rusak. Tidur adalah kebutuhan mutlak yang sama pentingnya dengan makanan bergizi dan olah raga. Untuk itu, memiliki pola tidur yang sehat adalah sebuah keniscayaan.

Pola Tidur Sehat
Disinyalir manusia mampu tidak makan selama dua minggu, namun ia akan mengalami gangguan kesehatan serius bila tidak tidur dalam waktu 3×24 jam. Dengan kata lain, berbagai gangguan fisik maupun psikologis akan menghinggapinya, bila kebutuhan untuk tidur tidak dipenuhi dengan baik.

Adapun pola tidur yang sehat berarti memiliki waktu tidur teratur setiap harinya. Yaitu selalu tidur dan bangun pada waktu yang sama, supaya jam biologis tubuh menjadi stabil. Meski telat tidur, bukan berarti Sahabat bisa bangun lebih siang. Jika kekurangan tidur selama hari kerja, tidurlah lebih awal tetapi bangun pada waktu yang sama di akhir pekan.

Lamanya tidur juga berpengaruh. Meskipun bagi orang dewasa lamanya tidur itu berbeda-beda, namun secara umum kita membutuhkan sekurangnya 5-7 jam untuk tidur. Bila kurang atau lebih dari itu, kita bukannya merasa segar dan bersemangat, tapi malah jadi lesu.

Menariknya, hasil penelitian dari Daniel F. Kripke seorang profesor ahli psikiatri dari Universitas California. Penelitian selama 6 tahun di Amerika Serikat dan Jepang tersebut, menyimpulkan bahwa tidur selama 8 jam sehari memiliki resiko kematian lebih cepat dibandingkan selama 6-7 jam sehari.

Dan tentunya para Sahabat juga tidak lupa akan kebiasaan tidur Rasululah saw. Beliau pergi tidur tidak terlalu malam (sehabis sholat isya/sekitar jam 9 malam), lalu bangun beberapa saat setelah lewat tengah malam untuk sholat tahajjud (sekitar jam 2 pagi). Kalau kita hitung-hitung, lamanya Rasulullah tidur pun kurang lebih 5 jam.

Selain itu, dengan menghindari konsumsi kafein (kopi) 9 jam sebelum tidur, tidak langsung tidur setelah makan malam, tidak tidur dalam keadaan lapar atau kekenyangan, tidur dalam suasana kamar yang cukup gelap, dan berolah raga teratur setiap harinya, berarti para Sahabat telah menerapkan pola tidur sehat.

Jika telah memiliki pola tidur sehat, niscaya apa yang diharapkan dari tidur berkualitas akan didapat dan kesehatan juga terjaga. Dan waktu shubuh yang penuh berkah pun, tidak terlewatkan sia-sia.

Tidur sehat ala Rasulullah:

  • sebelum tidur biasakan membersihkan diri dengan berwudhu’ dan bersiwak (menggosok gigi).
  • jangan lupa berdo’a dan berdzikir, terutama ayat Kursi dan tiga surah terakhir dari al-Quran sebelum tidur.
  • tidurlah dengan posisi tidur miring ke kanan dan menghadap kiblat. Karena tidur dengan bertumpu pada sisi kiri tubuh dapat menghimpit posisi jantung, akibatnya sirkulasi darah ke otak terganggu. Begitu juga tidur tengkurap atau menelungkup, tidak praktis untuk pernapasan. Adapun tidur dengan posisi telentang, berakibat tidak baik bagi tulang belakang dan kadangkala menyebabkan kita ingin ke toilet/WC.
  • jangan tidur larut malam, apalagi mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat. “Bahwa Rasulullah saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
  • disunnahkan agar tidur searah dengan arah magnet bumi, yaitu kaki mengarah ke Selatan. Posisi ini membawa efek positif bagi sistem syaraf.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

;