Tentu Anda sudah sering mendengar kata-kata toleransi dan semacamnya. Istilah ini erat kaitannya dengan perbedaan, saling menghargai dan menghormati, agama, dan sebagainya. Kini istilah ini sudah umum dilontarkan oleh berbagai kalangan dalam menyikapi perbedaan yang ada, khususnya di tanah air. Untuk itu ada hadits tentang toleransi tersendiri yang membahas tentang bentuk hingga batasannya.
Apa Itu Toleransi?
Toleransi merupakan sikap menghormati dan menghargai bentuk perbedaan yang ada seperti dalam hal suku, bangsa, budaya, maupun agama. Dalam hal ini kita tidak harus memaksakan mereka yang berbeda supaya sama dengan kita sebab itu semua adalah hak setiap orang. Kita hanya perlu untuk menghargai tanpa harus mengikuti apa yang mereka lakukan.
Toleransi sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, terlebih di negara yang multikultural seperti Indonesia. Tentu perbedaan tersebut harus kita pelihara dengan baik dan tidak menodainya dengan sikap diskriminasi bahkan kekerasan yang akan merusak hubungan antar sesama masyarakat.
Rasulullah juga melarang umat islam memerangi non-muslim, terlebih jika itu tanpa sebab atau alasan yang pasti dan logis. Lebih lanjut lagi, Rasulullah mengingatkan bahwa mereka tidak akan mencium keharuman surga. Jadi, membenci bahkan memerangi orang yang tidak sepaham ataupun sekeyakinan merupakan hal yang tidak dibenarkan dalam islam.
Contoh Hadits Tentang Toleransi
Paham mengenai toleransi sudah dipraktekkan oleh Rasulullah sendiri pada masanya. Waktu itu para kafir Quraisy mengajak Rasul untuk menyembah Tuhan mereka dan sebaliknya mereka akan mau menyembah Tuhan Rasulullah seperti yang diceritakan dalam surat Al Kafirun dan tentu Rasul menolak hal itu.
Beliau tetap mengakui keberadaan agama-agama yang sudah ada dan menghormati serta menghargai penganutnya dengan tanpa memaksa mereka untuk mengikuti ajarannya. Hal yang perlu digaris bawahi adalah bahwa islam tidak mengakui kebenaran agama lain, termasuk agama para kafir Quraisy. Sebagaimana hadits tentang toleransi di bawah ini:
وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِى أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِىٌّ وَلاَ نَصْرَانِىٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِى أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّار
Artinya:”Dan demi Allah yang menguasai jiwaku, tidak seorangpun yang mendengar diriku dari umat ini, baik Yahudi maupun Nasrani, kemudian ia mati tanpa beriman kepada risalah yang telah kubawa melainkan mereka menjadi penghuni neraka.” HR Muslim.
Hadits di atas menjelaskan bahwa islam tentu berberda dengan agama lainnya, sehingga menyamakan satu sama lain tidak dibenarkan. Selain itu, toleransi dalam hal agama terbatas pada sikap dan perilaku saling tenggang rasa, tanpa harus ikut meyakini dan mengikuti ajaran agama lain.