Terbentuknya Majelis Taklim IKJAR tidak lepas dari proses perjalanan berdirinya Yayasan Raudlatul Makfufin. Dengan merintis pengajian al-Quran braille keliling dari rumah ke rumah antar jama’ah atau dari masjid ke masjid, Yayasan Raudlatul Makfufin kemudian didirikan. Saat itu, Yayasan hanya memiliki al-Quran braille sebanyak 4 set yang merupakan hasil sumbangan dari Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (Yaketunis). Kegiatan tersebut dimulai sejak tahun 1981. Jumlah jama’ah yang pada mulanya hanya 9 orang kemudian seiring perjalanan waktu semakin bertambah banyak.

Melihat perkembangan yang ada, kelompok pengajian tunanetra tersebut lalu ditawarkan untuk menempati sebuah madrasah di daerah Kampung Jawa. Lokasinya tidak jauh dari kesekretariatan Yayasan Raudlatul Makfufin yang pada saat itu masih berada di kediaman Raden Halim Shaleh di daerah Jati Negara, Kaung. Raden Halim Shaleh sebagai seorang pendidik di Sekolah Luar Biasa (SLB) merasa prihatin dengan kondisi tunanetra, dan minimnya sarana belajar bagi mereka. Sejatinya, kewajiban ibadah adalah bagi setiap kalangan Muslim tanpa kecuali, baik penyandang disabilitas ataupun bukan.

Pada tahun 1983, berdirilah Yayasan Raudlatul Makfufin, dan dua tahun berikutnya (1985), dibentuklah Ikatan Jama’ah Raudlatul Makfufin (IKJAR). Setelah kegiatan berjalan di madrasah, kegiatan Yayasan Raudlatul Makfufin yang diantaranya adalah kegiatan IKJAR mulai berkembang. Selain itu, kegiatan sekolah jurusan dakwah setingkat ‘aliyah juga sudah mulai dikembangkan. Kegiatan IKJAR pada mulanya fokus pada pembelajaran membaca al-Quran braille. Saat ini, IKJAR berkembang dalam wadah Majelis Ta’lim yang mengadakan program kajian dengan cakupan yang lebih luas. Adapun kegiatan yang rutin dilaksanakan Majelis Ta’lim IKJAR adalah sebagai berikut:

a. Pengajian al-Qur’an Braille. Program ini dilaksanakan satu minggu sekali. Kegiatan ini dibagi menjadi tiga tingkatan:

1. Kelas Dasar. Di kelas ini, siswa diberikan pengenalan huruf braille latin dan arab. Setelah itu, peserta didik akan mempelajari modul khusus dengan memakai buku pandai membaca al-Qur’an braille, dan diakhiri dengan mempelajari juz ‘amma.
2. Kelas Lanjutan. Pada kelas ini, jama’ah akan mempelajari dan melancarkan bacaan al-Qur’annya dari juz 1 hingga juz 29.
3. Kelas Tajwid. Kelas ini diikuti oleh peserta didik atau jama’ah dari kelas dasar maupun kelas lanjutan.

b. Dzikir Pagi. Kegiatan pembacaan dzikir pagi dilakukan setiap hari Senin sampai Jum’at secara online di setiap pukul 05.30 WIB. Setelah pembacaan dzikir usai, jama’ah akan mendengarkan tausiyah keagamaan.

c. Kelas Kajian Ilmu Keagamaan. Kelas ini diadakan satu bulan sekali di setiap minggu keempat. Materi yang disampaikan bersifat tematik mencakup aqidah, akhlak, dan fiqih.

Majelis Ta’lim IKJAR juga menjadi wadah bagi pengkaderan estafet kepemimpinan Yayasan Raudlatul Makfufin. Kegiatan-kegiatan lain yang dikelola oleh pengurus Majelis Ta’lim IKJAR dalam rangka memperluas jam terbang dalam hal pengelolaan organisasi adalah peringatan hari besar Islam, peringatan hari-hari nasional, penyambutan bulan suci Ramadhan, bakti sosial, program keterampilan dan aktualisasi diri tunanetra, dan pelatihan dasar kepemimpinan.