Sejarah Unit Percetakan Braille Yarfin
Komputerisasi al-Qur’an Braille: Data Entry
Yayasan Raudlatul Makfufin yang didirikan pada tahun 1983, selain aktif menyampaikan pengajaran al-Qur’an braille, kemudian berinisiatif untuk mengadakan kegiatan percetakan al-Qur’an braille yang terkomputerisasi. Kegiatan ini dilakukan pada tahun 1997 dengan melakukan riset pada hasil cetak al-Qur’an braille dari 3 lembaga. Kekeliruan tulisan pada cetakan al-Qur’an braille yang ada kemudian mendorong Makfufin untuk melakukan pengetikan ulang al-Qur’an untuk keperluan cetakan braille dengan menggunakan komputer.
Untuk melakukan kegiatan di atas, Makfufin melengkapi akomodasi yang dibutuhkan berupa pembelian 1 set komputer, 1 unit piranti lunak Edgar, serta 1 unit printer Braille dengan merek Versa Poin keluaran Amerika Serikat. Printer Versa Poin yang dimiliki Makfufin merupakan wakaf dari Habibi Center guna mendukung program komputerisasi al-Qur’an braille.
Tindak lanjut dari kesiapan akomodasi berupa penyeleggaraan pelatihan untuk kegiatan pengetikan al-Qur’an braille terkomputerisasi. Hasil pelatihan ini adalah terbentuknya tim pengetik al-Qur’an braille via komputer dengan personalia yang terdiri dari Ibu Kartini, Ibu Lis, dan Ibu Tia dari pihak yang awas, serta Bapak R. H. Soleh dan H. Abas dari kalangan tunanetra. Pengerjaan ketikan berlokasi di Gedung Makfufin yang beralamatkan di Ketramukti Ciputat Tangerang Selatan dengan jadwal kerja di setiap hari Sabtu dan Minggu.
Komputerisasi al-Qur’an Braille: Penyelesaian
Dengan menggunakan aplikasi Edgar ini, Makfufin telah menyelesaikan pengetikan al-Qur’an braille 30 Juz versi terjemah pada bulan Juni 1998, dengan pengkoreksian yang rampung pada bulan Oktober 1998. Setelah dapat memproduksi al-Qur’an braille dengan sistem komputer, Makfufin mendapatkan tawaran proyek untuk mengerjakan produksi al-Qur’an dari Kementerian Agama untuk kepentingan wakaf. Adapun hasil dari proyek ini, Makfufin dapat melakukan pengadaan satu unit printer Juliet baru. Aplikasi pengetikan baru yaitu Duxbury kemudian dikenal oleh Yayasan, dan dipakai untuk menggantikan aplikasi Edgar. Data ketikan al-Qur’an di aplikasi Edgar kemudian dipindahkan ke aplikasi Duxbury.
Tanda Tashih
Pada tahun 1998, Makfufin melakukan koreksi al-Qur’an braille bersama Wiyataguna dan Kementrian Agama. Tepat pada tanggal 25 Desember 1999, al-Qur’an braille cetakan Makfufin memperoleh tanda tashih dari Kementrian Agama.
Satu tahun setelah al-Qur’an braille di-tashhih, Yayasan Raudlatul Makfufin meluncurkan secara resmi al-Qur’an braille dengan terjemahnya di kampus Asy-Syafi’iyah Jakarta bersama Alm. Hj. Tuti Alawiyah. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Ramadhan.
Wakaf al-Qur’an Braille
Kegiatan Makfufin yang masih berpusat di gedung yang berlokasi di Kertamukti Ciputat, kemudian terus mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat luas. Terlebih dengan kegiatan percetakan al-Qur’an braillenya. Pada tahun 2002, Makfufin mendapatkan kunjungan dari ESQ yang dipimpin oleh Bapak Ary Ginanjar. ESQ memberikan wakaf al-Qur’an braille sebanyak 80 set yang dibagikan untuk keperluan Yayasan sebanyak 20 set, organisasi tunanetra 55 set, serta jatah untuk individu tunanetra sebanyak 5 set. Bunda Lea yang merupakan salah seorang pejabat ESQ kemudian membantu melakukan sosialiasi program wakaf al-Qur’an braille Yayasan Raudlatul Makfufin di berbagai majelis taklim, organisasi dan lembaga keagamaan lainnya.
Program wakaf al-Qur’an braille yang semakin meluas, kemudian mengantarkan Darut Tauhid Jakarta untuk berkunjung ke Makfufin. Kunjungan tersebut disertai juga dengan bantuan untuk mendukung program wakaf al-Qur’an braille. Bunda Ningrum yang merupakan salah merupakan salah seorang pejabat di DT Jakarta turut menyebarluaskan program wakaf al-Qur’an braille ini ke banyak kalangan.
Sekitar akhir tahun 2004, Makfufin mengajukan pinjaman printer Braille kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Di tahun 2005, Makfufin mendapatkan pinjaman 1 unit printer braille merek Braillo 400 serta pemberian 100 box kertas untuk cetak braille dari Kemendikbud. Peminjaman ini disertai dengan adanya ketentuan berupa penyerahan berkala laporan tahunan oleh Yayasan kepada Kemendikbud. Printer yang dipinjamkan merupakan relokasi dari printer yang ada di SLB Lebak Bulus. Laporan tahunan yang diminta secara rutin dan berkala diserahkan kepada Kemendikbud sampai tahun 2007.
Di tahun 2005, Makfufin mengadakan launching program wakaf 1000 al-Qur’an braille. Di kegiatan ini, Makfufin mengundang Bapak Hidayat Nur Wahid yang sekaligus turut mengesahkan dimulainya program wakaf tersebut. Program ini menjadi titik inisiasi gerakan wakaf 1000 al-Qur’an braille, yang baru dapat diwujudkan di tahun setelahnya. Turut hadir juga pada kegiatan di atas ialah Ratu Atut Chosiyah yang pada saat itu menjabat Plt (Pelaksana tugas) Gubernur Tangerang.
Di tahun 2006, program wakaf 1000 set al-Qur’an braille terjemah yang diluncurkan pada tahun 2005 dikerjakan melalui kerjasama dengan Kemenag. Waktu yang ditetapkan oleh Kemenang untuk menyelesaikan program ini ialah selama 45 hari. Untuk mengerjakan program wakaf 1000 al-Qur’an tersebut, terdapat sejumlah printer Braille yang digunakan melalui skema kerjasama. Beberapa unit printer yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Printer milik SLB Lebak Bulus sebanyak 4-5 printer;
- Printer milik Yayasan Mitra Netra sebanyak 2 printer;
- Printer di Yayasan Raudlatul Makfufin sebanyak 3 printer, dimana 1 printer adalah milik Makfufin, dan 2 pinjam punya SLB.
Wakaf 1000 al-Qur’an braille kemudian didistribusikan secara gratis oleh Kemenag ke seluruh Indonesia.
Standarisasi al-Qur’an Braille
Di tahun 2009, Yayasan Raudlatul Makfufin mengikuti kegiatan lokakarya yang diselenggarakan oleh Balai Penerbitan Braille Indo (BPBI). Hasil dari kegiatan lokakarya mengemukakan adanya ghost dot pada al-Qur’an braille yang diwakafkan oleh kementrian agama. Lokakarya juga menghasilkan usulan adanya standarisasi Qur’an braille nasional.
Satu tahun setelah pertemuan lokakarya tersebut, Makfufin mengadakan acara di Wisma Tanah Air dengan agenda standarisasi al-Qur’an Braille. Kegiatan ini dihadiri oleh Lajnah Kementrian Agama. Pengerjaan standarisasi ini rampung pada tahun 2011. Di tahun yang sama, Makfufin juga memiiki buku pedoman menulis dan membaca al-Qur’an braille. Di tahun yang sama, Makfufin memperoleh amanah untuk mengerjakan wakaf al-Qur’an braille dari lembaga BAPA Singapura serta Universitas Gajah Mada (UGM).
Setelah program standarisasi al-Qur’an braille nasional dilakukan, Makfufin mengadakan agenda pembuatan master al-Qur’an braille plus terjemah bersama Lajnah Kemenag dengan menggunakan aplikasi Duxbury. Pembuatan master al-Qur’an braille kemudian dikoreksi oleh beberapa pihak, diantaranya Wiyataguna, BPBI, Yaketunis, ITMI, dan Pak Ridwan (Dosen B. Arab UIN Bandung). Master al-Qur’an braille lalu rampung pada tahun 2013. File master ini dapat diakses oleh publik secara luas dalam format PDF. Diantara pihak-pihak yang menggunakan file Qur’an Braille tersebut adalah Wiyataguna dan BPBI.
Sejak tahun 2013, program wakaf digalakkan oleh Yayasan secara luas ke berbagai pihak. Diantara Wakaf yang dikerjakan oleh Makfufin pada tahun 2013 adalah donasi wakaf dari Bank Mandiri, wakaf dari Bapak Memet, termasuk wakaf dari lembaga-lembaga dan individu-indivu lainnya. Di tahun-tahun setelahnya, kegiatan pokok dari Unit Percetakan Braille Yayasan Raudlatul Makfufin adalah terus mengembangkan program wakaf baik al-Qur’an maupun buku-buku Islam braille bagi tunanetra Muslim di Indonesia.