Yayasan Raudlatul Makfufin

Akhirnya Indonesia Memiliki Standar Penulisan Al-qur’an Braille

Sejarah baru dalam dunia Islam di Indonesia telah terjadi di kantor Kementerian Agama Republik Indonesia, yaitu peluncuran Al-Quran Braille standar nasional Indonesia.(05/12/2013) Al-Quran sebagai kitab suci Umat Islam sudah diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sejak kurang lebih 14 abad silam. Namun bagi tunanetra muslim, Al-Quran yang mampu mereka baca sendiri baru dapat dinikmati kurang lebih 20 tahun terakhir ini di Indonesia. Memang Al-Quran yang dicetak ke dalam huruf Braille sudah ada di Indonesia sekitar 20 tahun silam, namun penulisan Al-Quran Braille belum memiliki satu kesepakatan dalam penulisannya, setidaknya di kalangan ulama tunanetra di Indonesia. Sehingga antar lembaga yang mampu mencetak Al-Quran Braille masih memiliki sedikit perbedaan penulisan. Hari kamis yang penuh keberkahan itu Indonesia melalui Kementerian Agama RI meluncurkan Al-Quran Braille Standar Nasional Indonesia. Artinya lembaga mana pun yang akan mencetak Al-Quran Braille sudah seharusnya mengacu pada penulisan Al-Quran Braille yang telah diluncurkan tersebut. Peluncuran tersebut dihadiri oleh para tamu undangan dan tim perumus Al-Quran Braille Standar Nasional Indonesia. Dan sebagian dari perumusnya adalah para pengurus dari Yayasan Raudlatul Makfufin, yaitu Ade Ismail, S.Pd sebagai Ketua, Sapto Wibowo, S.Sos sebagai Kepala Biro Kependidikan/Kepesantrenan dan Muhammad Zainal Abidin sebagai Kepala Biro Produksi/Pembraillean. Syukur Alhamdulillah, sejak Desember 2011, Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mendapatkan tanda taskih dengan penulisan Al-Quran Braille terbaru, sesuai dengan Al-Quran Braille yang diluncurkan pada Kamis 05 Desember 2013. Sehingga sampai saat ini hanya Yayasan Raudlatul Makfufin yang sudah siap mendistribusikan Al-Quran Braille tersebut ke seluruh Indonesia.(Rafik Akbar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

;