Hadis tentang Amal Yang Bergantung pada Niat

Abul Laith Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Zaid bin Maisarah berkata: Allah terlah berfirman: Aku tidak menerima perkataan sesaorang hakim, tetapi aku melihat tujuan dan niatnya kepada Ku, maka aku jadikan diamnya untuk berfikir dan bicaranya sebagai zikir meski pun ia tidak berkata-kata.

Aun bin Abdullah berkata: Dahulu orang-orang soleh menulis surat kepada sahabatnya tiga kalimat;

Siapa yang beramal untuk akhirat, maka Allah mencukupi segala urusan dunianya.
Dan siapa yang memperbaikki niatnya, maka Allah akan memperbaikki zahirnya.
Dan sesiapa yang memperbaikki hubungannya dengan Allah, maka allah akan memperbaikki hubungannya dengan sesama manusia.

Nabi s.a.w bersabda: “Niat sesaorang mukmin lebih baik dari amal perbuatannya”

Oleh sebab itu, niat itu mendapat pahala tanpa amal, sedangkan amal tanpa niat tidak ada pahalanya.

Nabi s.a.w bersabda: ” Seorang hamba dihadapkan pada hari khiamat membawa hasanah sebesar bukit, lalu ada seruan; Siapa yang pernah di iniaya oleh Fulan boleh datang untuk dibayar. Maka datanglah beberapa orang lalu mengambil bahagiannya sehingga tiada tinggal satu pun dari hasanah yang banyak itu, sehingga hamba itu menjadi bingung, lalu tuhan berkata kepadanya: Untuk mu ada simpanan pada Ku yang tidak Aku perlihatkan kepada malaikat atau seorang pun dari makhluk Ku, lalu ia bertanya: Apakah itu. Jawab tuhan: Ia itu NIAT mu, yang kau selalu niat akan berbuat kebaikkan, Aku tulis untuk mu berlipat ganda, tujuh puluh lipat ganda.”

Seorang ‘abid Bani Israel, ketika berjalan melihat anak bukit, lalu ia ingin, andaikan bukit itu menjadi tepung, maka akan diberinya makan kepada Bani Israel yang sedang menderita kelaparan. Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi ketika itu: Katakanlah kepada ‘abid itu bahawa Allah berfirman; Telah Aku tetapkan bagimu pahala sekiranya bukit itu menjadi tepung dah kamu sedekahkanya.

Juga ada riwayat:

Akan dihadapkan pada hari kiamat seorang hamba, lalu ia meihat dalam suratan amalnya ada haji, umrah, jihad, zakat dan sedekah, maka ia berkata dalam hatinya; dari mana semua itu padahal aku tidak berbuat semua itu, mungkin ini bukan suratan amalku. Maka Allah berfirman; Bacalah itu suratan mu, semasa hidupmu dulu sering berkata, andainya aku mempunya harta nescaya aku jihad. Aku mengetahui akan niatmu itu, maka Aku beri pada mu pahala semua itu.

Abu Hurairah r.a. berkata; Nabi s.a.w bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa mu, dahn tidak melihat harta mu, dan tidak melihat keadaan mu, tetapi melihat amal dan hati mu.“

Inilah Resep Sehat Menurut Islam

Kesehatan laksana mutiara yang harus dibayar mahal, sehingga tidak heran bila tempat-tempat pengobatan ramai dikunjungi orang, hanya ingin mengharapkan kesehatan dan terbebas dari yang namanya penyakit. Mereka berani merogoh saku lebih dalam demi mendapatkan sang mutiara yaitu sehat, bahkan terbang keluar negri pun dilakukan, hitungan harta sudah tak dipandang lagi manakala sakit menerpanya.

Banyak cara untuk mencari sehat baik dengan tata cara pengobatan secara medis maupun non medis, baik menggunakan obat kedokteran maupun alami, sehingga tak jarang banyak beredar dipasaran aneka jenis obat-obatan yang dijual untuk meredakan rasa sakit baik bahan kimiawi ataupun herbal, baik yang halal maupun yang tidak halal. Oleh karena itu sebagai seorang yang beriman kita dituntut harus hati-hati dalam hal pemilihan jenis obat dan tata cara pengobatan.

Asasinya kesehatan adalah anugerah dan kenikmatan illahi yang diberikan sebagai sarana untuk beribadah kepada Nya. Begitupun musibah dan penyakit tidak semuanya mengandung kejelekan, juga tidak selamanya tiada berharga sehingga harus dibenci, justru ia bisa mengandung hikmah yang besar dari sang pencipta, oleh karena itu kenapa tidak kita jadikan kesehatan dan pengobatan tersebut menjadi sebuah nilai ibadah disisiNya.

Ibnu umar pernah berkata:’’ Manfaatkanlah lima hal sebelum datang lima hal lainnya, salah satunya yaitu waktu sehatmu sebelum datang masa sakitmu”. Ini membuktikan bahwa dahulu para salafusshaleh senantiasa menjaga dan memperhatikan terhadap kesehatan. Sayangnya terkadang kita sering lalai, sehingga pantas saja Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda : “ Dua hal yang selalu dilalaikan dikalangan manusia, yaitu waktu luang dan kesehatan”.

Oleh karena itu satu langkah bijak bila kita memanfaatkan kesehatan yang diberikan ini dengan sebaiknya-baiknya untuk senantiasa berada dalam ketaatan kepada-Nya, kalaupun mau mencari sehat, selayaknya kita mencarinya dari resep-resep dan petunjuk Nabi, bukankah Nabi pernah bersabda : ‘’ setiap penyakit pasti ada obatnya”. Dan obat tidak akan pernah mujarab jika tidak dikembalikan kepada sang pencipta penyakit itu sendiri. Dan inilah solusi tepat untuk hidup sehat dan berobat yang benar dalam islam.

Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan

Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita mempunyai petunjuk dan pedoman yaitu Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah sebuah kitab suci, merupakan salah satu dari kitab-kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT melalui wahyu kepada Nabi Muhammad SAW yang berisikan garis besar pemahaman akan hakikat kemanusian dan alam sekitar kepada manusia, apabila manusia sanggup menggunakan akalnya dan tidak hanya menggunakan hati nurani yang digunakan untuk menyatakan keyakinan terhadap tanda-tanda kebesaran Allah. Penggunaan akal ini pada dasarnya adalah untuk memperteguh hati nurani (fitrah/dhamir) dalam dada manusia dalam meyakini kebenaran yang disampaikan oleh Al-Qur’an bahwa tidaklah diciptakan segala sesuatu itu sia-sia. Manusia, sosok makhluk kreasi dan makhluk sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT, dikaruniai kemampuan berpikir dan mengembangkan akalnya dalam memahami hakikat dirinya sendiri dan alam sekitarnya.

Al-Qur’an telah menambahkan dimensi baru terhadap studi mengenai fenomena jagad raya dan membantu pikiran manusia melakukan terobosan terhadap batas penghalang dari alam materi. Al-Qur’an menunjukkan bahwa materi bukanlah sesuatu yang kotor dan tanpa nilai, karena padanya terdapat tanda-tanda yang membimbing manusia kepada Allah serta kegaiban dan keagungan-Nya. Alam semesta yang amat luas adalah ciptaan Allah, dan Al-Qur’an mengajak manusia untuk menyelidikinya, mengungkap keajaiban dan kegaibannya, serta berusaha memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah ruah untuk kesejahteraan hidupnya. Jadi, Al-Qur’an membawa manusia kepada Allah melalui ciptaan-Nya dan realitas konkret yang terdapat di bumi dan di langit. Inilah yang sesungguhnya dilakukan oleh ilmu pengetahuan, yaitu: mengadakan observasi, lalu menarik hukum-hukum alam berdasarkan observasi dan eksperimen. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dapat mencapai yang maha pencipta melalui observasi yang teliti dan tepat terhadap hukum-hukum yang mengatur gejala alam, dan Al-Qur’an menunjukkan kepada Realitas Intelektual Yang Maha Besar, yaitu Allah SWT lewat ciptaan-Nya.

Ilmu pengetahuan adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama Islam, sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya “tunduk patuh”, mempunyai makna “tunduk patuh kepada kehendak atau ketentuan Allah”. Allah menegaskan bahwa seluruh isi jagat raya, baik di langit maupun di bumi, selalu berada dalam keadaan islam, artinya tunduk patuh kepada aturan-aturan Ilahi. Allah memerintahkan manusia untuk meneliti alam semesta yang berisikan ayat-ayat Allah. Sudah tentu manusia takkan mampu menunaikan perintah Allah itu jika tidak memiliki ilmu pengetahuan. Itulah sebabnya, kata alam dan ilmu mempunyai akar huruf yang sama: ain-lam-mim. (QS Ali Imran ayat 83).

Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge) semata , tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi (IPTEK), merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena pada dasarnya manusia mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT hanya kepada kita, manusia, tidak untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah akal pikiran. Dengan akal pikiran tersebutlah, kita selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula. Sedangkan teknologi, dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun, dalam mempelajari dan mengaplikasikan iptek itu sendiri, harus memperhatikan beberapa hal yang penting yaitu sesuai dengan ajaran agama Islam.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menegaskan “Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang berpengetahuan dengan orang-orang yang tidak berpengetahuan.” (QS Az-Zumar Ayat 9). Potongan dari ayat diatas adalah salah-satu bentuk teguran Allah SWT agar manusia senantiasa mempelajari ilmu pengetahuan (sains) terutama yang tertuang dalam sabda Allah di Al Qur’an. Ayat tersebut juga merupakan penekanan atas keunggulan ‘orang alim’ yang memiliki Ilmu pengetahuan. Seharusnya teguran-teguran seperti itu membuat masyarakat muslim menyadari betapa pentingnya mempelajari sains, juga menjadi sebuah pendorong untuk lebih berfikir secara ilmiah.

Allah memberikan petunjuk pada manusia untuk terus menggali Ilmu pengetahuan dan rahasia-rahasia alam semesta yang menggambarkan kebesaranNya. Semua itu dijelaskan dalam Al Qur’an. Sebagai contoh: Allah berfirman, ” Dan sesungguhnya telah kami ciptakan manusia dari saripati tanah, kemudian kami jadikan saripati itu tersimpan didalam tempat yang kokoh. Kemudian kami dari saripati itu segumpal darah. Maka kami ciptakan dari segumpal darah itu segumpal daging. Maka kami ciptakan dari daging itu, tulang-belulang dan kami bungkus tulang belulang itu dengan daging, kemudian Kami jadikan dia mahluk dalam bentuk lain. Maka maha Sucilah Allah. Pencipta yang paling baik.” (QS Al Mukminun 39: Ayat 12-14)

Surat Al Mukminun itu jika kita telaah lebih jauh, sebenarnya menjelaskan tentang proses terciptanya manusia, dari proses pembuahan hingga perkembangan janin didalam rahim yang sampai saat ini dipakai dunia kedokteran untuk menjelaskan pertumbuhan bayi dalam rahim. Sungguh Allah Mahabesar, dan mengetahui apa seisi langit dan bumi. Sebelum orang-orang Eropa berhasil mengungkap dan menjelaskan proses perkembangan janin dalam rahim, Al Qur’an sudah mengatakan hal itu 1500 tahun yang lalu. Di Kitab yang Laa Roiba Fii (Tak ada keraguan di dalamnya) itu juga memuat berbagai pengetahuan lainnya. Ada penjelasan bagaimana peredaran darah dalam tubuh, masalah perbintangan, rotasi bumi dan ilmu-ilmu fisika. Siklus hujan dan lain sebagainya. Bahkan beberapa ilmuwan dengan tegas menyatakan masuk Islam setelah mereka membuktikan kebenarannya melalui kajian ilmiah. Maka dari itu, sudah saatnya umat Islam kembali ke Al Qu’ran. Semoga kedepan peradaban kita akan semakin maju, dan Islam akan menyongsong masa emas dan daulah kepemimpinan Islam terwujud. Amin ya robbal a’lamin….

Ayat Al-Qur’an yang pertama diturunkan kepada Rasulullah SAW menunjuk pada keutamaan ilmu pengetahuan, yaitu dengan memerintahkannya membaca sebagai kunci ilmu pengetahuan, dan menyebut qalam sebagai alat tranformasi ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”(QS. Al-‘Alaq ayat 1-5). Surat yang pertama kali Allah turunkan dalam Al-Qur’an adalah surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Di dalamnya Allah SWT menyebutkan nikmat-Nya dengan mengajarkan manusia apa yang tidak ia ketahui. Hal itu menunjukkan kemuliaan belajar dan ilmu pengetahuan.

Al Qur’an merupakan salah satu mukjizat yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk digunakan sebagai petunjuk bagi umat manusia hingga akhir zaman. Sebagai petunjuk dari Allah tentulah isi dari Al Quran tidak akan menyimpang dari Sunatullah (hukum alam) sebab alam merupakan hasil perbuatan Allah sedangkan Al Qur’an adalah merupakan hasil perkataan Allah. Karena Allah bersifat Maha segala-galanya maka tidaklah mungkin perkataan Allah tidak sejalan dengan perbuatan-Nya. Apabila pada suatu malam yang cerah kita memandang ke langit maka akan tampaklah oleh kita bintang-bintang yang sangat banyak jumlahnya yang tidak bisa kita hitung dengan jari tangan kita.

Pada zaman dahulu orang memandang bintang-bintang itu hanyalah sebagai sesuatu yang sangat kecil dan bercahaya yang bertaburan di angkasa. Namun setelah ditemukannya teleskop dan ilmu pengetahuan juga semakin berkembang, orang akhirnya mengetahui bahwa bintang-bintang merupakan bagian dari suatu gugusan yang dinamakan galaksi yang dialam ini jumlahnya lebih dari 100 milyar. Sedangkan masing-masing bintang ini terdiri dari planet-planet yang masing-masing peredarannya diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling bertabrakan satu sama lain. Hal ini juga difirmankan oleh Allah SWT : ”Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar dalam garis edarnya” (QS. Al-Anbiya ayat 33).

Sehingga akhirnya orang berdasar ilmu pengetahuan yang dimilikinya mengakui bahwa alam semesta ini maha luas. Sebenarnya Allah telah menegaskan hal ini di dalam Al Quran yang diturunkan jauh sebelum ditemukannya teleskop yaitu: ”Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya” (QS. Adz-Dzariyat ayat 47).

Oleh karena itu Allah menyuruh umatnya untuk selalu memperhatikan dan meyakini Al Quran secara ilmiah. Sebagai contoh, di dalam ilmu fisika kita mengenal adanya hukum kesetaraan masa dan energi, sedangkan massa adalah merupakan besaran pokok dalam arti besaran yang ada dengan sendirinya, sedangkan massa tidak dapat menciptakan dirinya sendiri, lalu siapakah penciptanya? Maka kalau kita kembalikan kepada Ajaran Tauhid tentu kita akan menjawab bahwa Allah-lah penciptanya. Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dalam surat Qaaf ayat 38 Allah telah berfirman : ”Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak sedikitpun ditimpa keletihan”(QS. Qaaf ayat 38).

Karena ilmu pengetahuan itu bersumber pada Allah SWT dan pada ayat diatas telah disebutkan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi berikut segala isinya dalam enam masa, maka berdasarkan penelitian/teori dalam sejarah asal mula alam semesta dan kehidupan dapat dikategorikan keenam masa itu sebagai berikut:

Masa pertama: Pada awalnya keadaan langit dan bumi dalam suatu kesatuan yang padu, hal ini disebutkan oleh Allah dalam salah satu firman-Nya yaitu : “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya ayat 30).

Kemudian menurut ”The Big Bang Theory” atau teori ekspansi ledakan maka terjadi ledakan yang maha hebat yang akhirnya memisahkan kesatuan yang padu tersebut. Karena kondisi sekeliling ledakan semula dalam keadaan dingin maka hal ini mengakibatkan tejadinya kondensasi (penggumpalan). Penggumpalan ini sebagai akibat dari penurunan energi (panas/kalor) yang sangat drastis. Sebab menurut hukum Steffan Boltzman tentang radiasi/pancaran panas disebutkan bahwa ”Jumlah energi radiasi tiap satuan waktu tiap satuan luas sebanding dengan pangkat empat suhu mutlaknya”. Oleh karena itu apabila terjadi penurunan suhu sedikit saja maka penurunan energinya dalam hal ini adalah energi radiasi kalor pasti menjadi sangat besar.

Masa kedua: Pada masa ini gravitasi mulai berperan dan mulai muncul galaksi-galaksi yang terdir atas bintang-bintang. Juga mulai muncul planet-planet termasuk planet bumi yang terdapat dalam tatasurya matahari yang merupakan bagian dari galaksi Bima Sakti.

Masa ketiga: Masa ini dikenal juga dengan masa Prekambrium (Precambrian Era). Pada masa ini kondisi bumi masih cukup panas sehingga belum ada makhluk yang hidup di bumi.

Masa keempat: Masa ini sering dikenal dengan zaman Paleozoikum (Paleozoic Era). Pada masa ini di bumi mulai terdapat kehidupan sederhana yang ditandai dengan munculnya tumbuhan-tumbuhan tingkat rendah atau tumbuhan perintis hingga munculnya hewan-hewan sejenis serangga dan hewan-hewan amphibia.

Masa Kelima: Masa ini dikenal pula dengan zaman Mesozoikum (Mesozoic Era). Pada masa ini hewan-hewan sejenis reptil mulai muncul seperti burung dan sejenisnya dan muncul pula hewan-hewan raksasa seperti Dinosaurus dan sebagainya.

Masa Keenam: Masa ini juga disebut zaman Cenozoikum (Cenozoic Era). Pada masa inilah mulai muncul hewan-hewan mamalia dan pada akhir dari masa ini mulailah muncul sejarah manusia.

Dengan demikian jelas bahwa berdasar penelitian yang dilakukan oleh para ahli, kejadian alam semesta ini dapat dikategorikan dalam enam masa, dimana dua masa yang pertama adalah masa penciptaan bumi sedangkan 4 masa berikutnya merupakan tahapan kejadian makhluk-makhluk bumi hingga terciptanya manusia sebagai khalifah di muka bumi

Hal ini sesuai dengan firman Allah di dalam Al Quran yaitu:

”Katakanlah: Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam. Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh diatasnya. Dan memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Fushshilat ayat 9-10).

Kemudian keutamaan orang yang berilmu telah disebutkan dalam Al-Qur’anul Karim sejumlah ayat yang menunjukkan akan keutaman ilmu dan para pemiliknya, berikut penjelasan tentang kemuliaan mereka dan tingginya kedudukan mereka. Di antaranya adalah ayat:
“Allah mempersaksikan bahwa tiada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Dia. Demikian pula para malaikat dan orang-orang yang berilmu mempersaksikannya. Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Dia yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Ali Imran ayat 18).

Dalam ayat ini terdapat keterangan akan keutamaan orang-orang yang berilmu karena Allah menyebutkan persaksian mereka bersamaan dengan persaksian-Nya dan juga persaksian para malaikat-Nya, bahwasanya Dialah sesembahan yang benar, yang tidak diperkenankan ibadah kecuali kepada-Nya. Persaksian ini mencakup seagung-agung dzat yang bersaksi, yakni Allah sendiri, dan juga mencakup seagung-agung perihal yang dipersaksikan dengannya, yakni perihal hak peribadatan, yang mana hanya Dialah yang khusus berhak diserahkan ibadah. Adapun pengikutan persaksian para malaikat dan orang-orang yang berilmu setelah persaksian dari Allah tentuya menunjukkan atas keutaman malaikat dan orang-orang yang berilmu ini.

Kita sebagai generasi muda dan generasi harapan bangsa serta agama, telah seharusnya kita menuntut ilmu pengetahuan. Bukan hanya generasi muda, generasi tua pun juga. Karena tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu pengetahuan. Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi umat islam. Terutama Ilmu Pengetahuan yang bersumberkan dari Al-Qur’an, kitab suci umat islam. “ menuntut ilmu itu mulai sejak kita lahir sampai kita mau masuk dalam liang lahat” . dari kalimat ini berarti menegaskan kalau menuntut ilmu pengetahuan adalah suatu kewajiban. Untuk anak-anak, peran orang tua sangat penting disini. Karena orangtualah yang mengarahkan, mengajari serta mendidik anak-anaknya. Sebaiknya, sejak kecil orangtua sudah menanamkan nilai-nilai islami kepada anaknya seperti diserah mengaji di TPA. Ilmu pengetahuan sangat penting dalam islam. “Ilmu tanpa Agama adalah buta, Agama tanpa ilmu adalah lumpuh”. Jadi kedua-duanya sangat diperlukan dalam kita mengarungi kehidupan yang fana ini. Jadi, Al-Qur’an adalah sumber Ilmu Pengetahuan.

PROPOSAL PEMBANGUNAN ASRAMA SANTRI PESANTREN AL-QUR’AN TUNANETRA YAYASAN RAUDLATUL MAKFUFIN ( TAMAN TUNANETRA )

PROPOSAL

PEMBANGUNAN ASRAMA SANTRI

PESANTREN AL-QUR’AN TUNANETRA

YAYASAN RAUDLATUL MAKFUFIN

( TAMAN TUNANETRA )

 

 

  1. Pendahuluan

Munculnya generasi muda yang berwawasan luas, amanah, dan berakhlaqul karimah merupakan dambaan kita semua, sebagai cikal bakal perjuangan kita di masa yang akan datang. Allah SWT berfirman dalamQS. An-Nisaa : 9 yang artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar”.Ayat tersebut memberi dorongan kepada kita agar tidak meninggalkan generasi yang lemah, baik lemah jasmani maupun rohani, materi maupun imateri terutama lemah dalam ilmu agama dan yang lainnya.

Saat ini, umat Islam sudah kehilangan banyak ulama dan sangat minimnya kader-kader penerus dakwah mereka, sebagai akibat dari pergeseran kebudayaan yang makin memprihatinkan. Bila hal ini terus dibiarkan, maka generasi muslim yang asalnya kuat dan faham terhadap agama, akan menjadi lemah tak berdaya.

Selanjutnya dalam upaya membentuk generasi yang tangguh dan berwawasan luas, amanah, serta berakhlaqul karimah dibutuhkan suatu lembaga pendidikan yang bisa mewujudkan harapan orang tua terhadap putra-putrinya.

Yayasan Raudlatul Makfufin yang lahir dari harapan dan keinginan masyarakat tunanetra, menjawab tantangan dan keinginn tersebut dengan mendirikan Pesantren Al-Qur’an Tunanetra Raudlatul Makfufin (PQT-RM) karena prihatin dengan kondisi tunanetra di Indonesia yang masih belum mendapatkan perhatian secara khusus dan untuk mengakomodir seluruh bakat/minatpara tunanetra muslim dalam menuntut ilmu pengetahuan Islam.

PQT-RM merupakanPesantren Al-Qur’an Tunanetra pertama di Indonesia. Sampai saat ini sudah cukup banyak alumni santri tunanetra dari PQT-RM dibawah naungan Yayasan Raudlatul Makfufin yang berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungannya masing-masing.

Dengan adanya PQT-RM, besar harapan lahirnya para tunanetra Muslim yang cerdas, kreatif, inovatif, dan aktif tidak hanya dalam ilmu pengetahuan Islam, melainkan ilmu pengetahuan umum lainnya, sehingga mampu bersaing dengan masyarakat yang tidak memiliki keterbatasan penglihatan. Itulah pentingnya untuk mulai merubah cara pandang terhadap tunanetra, yaitu jangan terburu-buru melihat kekurangan yang dimiliki oleh seseorang, namun cari dan lihatlah kelebihan apa yang dimiliki oleh setiap orang.

PQT-RM mengkolaborasikan antara sistem moderndansistem tradisional, sehingga terjadi keseimbangan menurut roda perputaranzaman. Sistem tersebut dikenal oleh banyak kalangan masyarakat sebagai sistem semi modern. Pada sistem pembelajarannya PQT-RM menitik beratkan pada Tahfidzul Qur’an,namun tetap memberikan pengetahuan santri dengan kajian Kitab Kuning, serta penguasaan keterampilan (Bahasa Asing, massage, komputer dll.).

 

Program PQT-RM dalam 5 (lima) tahun ke depan adalah :

  • Orang Tua Asuh
  • Tahfizh Al-Qur’an
  • Qiroat dan Tahsin Al-Qur’an
  • Pembinaan Tilawah
  • Kajian :Aqidah, Akhlaq, Fiqih, Hadits, danTajwid
  • Training Of Trainer Al-Qur’an Braille
  • Studi Banding ke pesantren-pesantren
  • Pembinaan Da’i (Tahlil, Rawi, dan Khitobah)
  • Pembinaan Pengajian di luar Yarfin
  • Safari Dakwah

 

Dalam upaya mempertahankan dan memajukan serta meningkat-kan mutu PQT-RM ini, maka zakat, infaq, shadaqah serta sumbangan lainnya yang tidak mengikat dari para dermawanlah yang memiliki andil cukup besar.

Allah SWT dalam QS Al Baqarah : 261 berfirman yang artinya :“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.

Mudah-mudahan Allah SWT. memberikan janji itu kepada kita yang merupakan penggerak dan sebagai pemerhati serta pencipta dunia pendidikan pembentuk generasi yang berakhlaqul karimah.

 

  1. Dasar Pemikiran

Bagi mereka yang membangun rumah ibadah/tempat pendidikan atau menyediakan dana untuk pembangunan atau pengadaan rumah ibadah/tempat pendidikan termasuk dalam kategori Firman Allah SWT. : “Perumpamaan (dana yang dikeluarkan) oleh orang-orang mem-belanjakan hartanya di jalan Allah seperti pembangunan sarana pendidikan, rumah sakit, musholla, dll, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tia-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan pahala siapa saja yang dikehendaki Nya, dan Allah maha luas pemberian Nya lagi maha mengetahui” (Al Baqarah:261).

Pengadaan rumah ibadah/fasilitas pendidikan termasuk salah satu investasi amal yang akan mengalirkan pahala terus menerus bagi orang-orang yang membangunnya walau hanya sebutir paku yang ditancapkannya. Karena hal ini termasuk salah satu dari tiga amal yang dinyatakan oleh Rasulullah SAW. :“Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara, yaitu: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya” (HR. Muslim).

Pembangunan asrama santri PQT-RM merupakan pengembangan Yayasan yang menjadi tuntutan masyarakat tunanetra khususnya dalam rangka :

  1. Mensukseskan Program Pencerdasan Kehidupan Bangsa yang dicita-citakan oleh Amanah Kemerdekaan.
  2. Untuk menjamin rasa persatuan dan kesatuan (ukhuwah Islamiyah) yang akrab antara pesantren dengan masyarakat sekitarnya dan bahkan dunia luar.
  3. Tempat kegiatan ibadah, pendidikan dan pengkaderan tunanetra Muslim dalam menegakkan Islam agar bangsa dan Negara lebih wibawa dan disegani di seluruh dunia.

 

  1. Nama Kegiatan dan Lokasi

“PEMBANGUNAN ASRAMA SANTRI PESANTREN AL-QUR’AN TUNANETRA RAUDLATULMAKFUFIN (PQT-RM) DAN FASILITASNYA”

Lokasi Pembangunan dibangun di atas lahan seluas 150 m² milik Yayasan Raudlatul Makfufin di Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan.

 

  • Tujuan
  1. Mengembangan kreatifitas tunanetra agar tumbuh kembang menjadi nilai spiritual yang handal disekitarnya.
  2. Menyebarluaskan ajaran agama Islam
  3. Tempat belajar santri PQT-RM khususnya dan masyarakat tunanetra pada umumnya.
  4. Membina tunanetra muslim dalam memperoleh pengetahuan Islam sebagai modal mengarungi kehidupan dimasa mendatang.

 

  • Waktu Pelaksanaan dan Pembentukan Kepanitiaan
  1. Pelaksanaan pembangunan Asrama SantriPQT-RM disesuaikan dengan keadaan dana yang tersedia.
  2. Untuk memperlancar pembangunan Asrama SantriPQT-RM dibentuk kepanitian yang terdiri dari unsur pimpinan Yayasan dan (Susunan Kepanitian Terlampir)

 

 

  • Anggaran Pembiayaan Pembangunan Pesantren Yarfin

Pembiayaan Pembangunan Asrama Santri Yayasan Raudlatul Makfufin ini diperoleh dari :

  1. Kas Yayasan Raudlatul Makfufin
  2. Bantuan Pemerintah, badan sosial swasta
  3. Donatur tetap dari dermawan dan dermawati
  4. Bantuan/sumbangan dari dalam dan luar negeri
  5. Sumbangan lain yang halal dan tidak mengikat.

 

Bagi para donatur yang akan memberikan donasinya, bisa menyalurkannya langsung ke Yayasan Raudlatul Makfufin, Jl. H. Jamat Gg. Masjid I RT. 02/05 No. 10A Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15316, atau melalui rekening di :

 

  • Bank BRI Syari’ah

Bank                              : Bank BRI Syariah

Nomor Rekening           : 1024347725

Atas nama                      : Yayasan Raudlatul Makfufin

KCP                               : Jakarta Pamulang, Perum. Vila Dago

 

Contact Person :

Bpk H. Akrom Hasani(Ketua)                   : 0812-9348-154

Bpk H. Muhyi Khoirudin(Sekretaris)        : 0813-1553-6868

Bpk NgatijaAS. (Bendahara)                     :0817-1127-54

Bpk Budi Santoso (Ketua Yayasan)          : 0857-1818-2442

 

  • Rencana Biaya

Total Anggaran keseluruhan adalah sebesar : Rp. 1.359.609.300,- (Satu milyar tiga ratus lima puluh sembilanan juta enam ratus sembilan ribu tiga ratus rupiah). Rincian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Proposal ini.

 

  • Penutup

Demikian proposal ini kami ajukan. Besar harapan kami agar permohonan ini mendapat respon positif dari berbagai pihak yang peduli dengan problem pendidikan, sosial-keagamaan dan kemasyarakatan saat ini.

 

WassalamualaikumWar. Wab.

 

Tangerang Selatan, … September 2017

 

Panitia Pembangunan Asrama Santri

Pesantren Qur’an Tunanetra

Yayasan Raudlatul Makfufin

 

 

 

 

 

  1. Akrom Hasani, S.AgH. Muhyi Khoirudin Drs. Ngatija AS.

Ketua                                    Sekretaris                                             Bendahara                           

 

Mengetahui :

Pengurus Yayasan Raudlatul Makfufin

 

 

Budi Santoso, S.Sos.I

Ketua Umum

 

DOWNLOAD LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

 

 

 

Panitia Idul Adha 1436 Hijriyah

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dalam rangka merayakan hari raya Idul Adha 1436 Hijriyah, kami Dewan Pengurus Yayasan Raudlatul Makfufin (Taman Tunanetra) mengajak para sahabat untuk melaksanakan ibadah qurban bersama tunanetra muslim dluafa di Yayasan Raudlatul Makfufin.

Insya Allah ibadah qurban tersebut akan dilaksanakan pada hari Kamis, 24 September 2015 Masehi atau 10 Zulhijah 1436 Hijriyyah.

Bagi para sahabat yang ingin berpartisipasi dalam ibadah qurban dapat berkontribusi dengan menyerahkan hewan qurban atau biaya pembelian hewan qurban kepada kami paling lambat
hari Rabu, 23 September 2015.

catatan:
– Syarat hewan qurban yang dapat dititipkan ke kami mengikuti persyaratan hewan qurban yang sudah diatur dalam Islam sesuai kesepakatan para ulama.
– Pemilik hewan qurban dipersilahkan menyaksikan pemotongan hewan qurban secara langsung di Yayasan Raudlatul Makfufin, jalan raya puspitek, Gg. H. Jamat/Rais, No. 10A RT. 02 RW. 05 Kampung Jati, Buaran, Serpong.
– Biaya pembelian hewan qurban bagi yang belum memiliki hewan qurban adalah minimal Rp. 2.500.000-(dua juta lima ratus ribu rupiah), bila biaya pembelian hewan qurban terkumpul minimal tujuh ekor kambing maka akan dijadikan satu ekor sapi
– Biaya pembelian hewan qurban dapat dikirimkan via rekening ke Bank Syariah Mandiri: 7047912223 a.n Yayasan Raudlatul Makfufin. Harap menyertakan kode transfer 001, contoh nominal pentransferan Rp. 2.500.001-dua juta lima ratus ribu satu rupiah), kemudian konfirmasi pentransferan dengan menghubungi nomor kontak yang ada.
– untuk info lebih lengkap silakan hubungi:
1. Ade Ismail: 0852-82669927
2. Rafik Akbar: 0856-1428572

;