Yayasan Raudlatul Makfufin

Mengenal Perbedaan Surga dan Neraka

Umat islam tentunya sudah mengenal surgadan neraka sebagai tempat terakhir di akhirat yang akan dituju. Selama ini, perbedaan keduanya digambarkan sangat signifikan seperti putih dan hitam, baik dan buruk, nikmat dan siksa. Namun, sudahkah Anda mengenal dengan baik ciri-ciri dari surga dan neraka?

Baik surgamaupun neraka tentunya menjanjikan hal-hal yang tidak bisa dijumpai dan dirasakan di dunia. Beberapa hal tersebut sudah dijelaskan secara rinci di dalam al-quran dan al-hadist. Apakah Anda mengetahuinya? Berikut ini beberapa ciri surgadan juga neraka menurut al-quran.

Ciri-ciri Surga dan Neraka

Ada beberapa ciri-ciri surga dan juga neraka yang dijelaskan di al-quran maupun lewat sabda rasul yang kemudian di kemas dalam bentuk al-hadist. Beberapa di antaranya menggambarkan kedua tempat di akhirat ini dengan hal-hal di dunia yang dijadikan sebagai perbandingan. Apa saja ciri-cirinya?

1. Keadaan di dalam surga

Di dalam al-quran di gambarkan bahwa di surga terdapat 4 macam sungai yaitu sungai madu, susu, arak yang tidak memabukkan dan air. Sungai ini mengalir di bawah surga sehingga memberikan pemandangan yang indah dan menanangkan bagi penghuni surga. Selain itu keempat sungai ini juga bisa dinikmati oleh para penghuni surga.

Dijelaskan juga bahwa rumah-rumah di surga terbuat dari berlian yang diukir dengan luas 20 kali luas bumi. Hunian tersebut diperuntukkan bagi para penghuni surga.

2. Keadaan di neraka

Di deskripsikan bahwa panas neraka adalah 700 kali lipat dari api paling panas di dunia. Tidak cukup sampai disitu, untuk mencapai ke gerbang neraka diperlukan perjalanan selama 70 tahun, di mana selama perjalanan tentunya para penghuni neraka akan mendapat siksaan yang pedih.

Makanan yang diberikan merupakan kayu kering yang berduri dengan air minumnya merupakan air panas yang mendidih. Ketika manusia diminumkan air tersebut, maka otaknya pun ikut mendidih. Berikut ini contoh ayat yang menggambarkan pedihnya kehidupan neraka:

خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُوْنَ

khoolidiina fiihaa, laa yukhoffafu ‘an-humul-‘azaabu wa laa hum yunzhoruun

“(Mereka kekal di dalamnya) maksudnya dalam kutukan atau dalam neraka sebagaimana diisyaratkan dalam kutukan itu. (Tidak diringankan siksa dari mereka) walaupun sekejap mata (dan tidak pula mereka diberi tenggang waktu) untuk mengajukan tobat atau memohon ampun. Ayat berikut diturunkan ketika mereka berkata, Gambarkanlah kepadaku tentang Tuhanmu!”(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 162)

Betapa pedihnya keadaan di dalam neraka banyak dijelaskan untuk menakut-nakuti umat manusia sehingga bisa segera bertaubat dan beriman kepada Allah SWT.

 

;