Ketahui Berapa Sebenarnya Tingkatan Surga dan Neraka

Selama ini surga dan neraka dikenal sebagai tempat kembali bagi manusia di akhirat nanti. Surga dan neraka memiliki ciri khasnya masing-masing. Di al-quran sudah banyak digambarkan mengenai keadaan dari kedua tempat tersebut. Banyak juga ayat yang menyebutkan berbagai nama surga dan neraka. Itu artinya surga dan neraka bukan hanya satu tempat tetapi ada tingkatan surga dan neraka.

Setiap tingkat baik di surga maupun neraka ini dihuni oleh orang yang berbeda dengan amalan atau dosa yang berbeda. Untuk mengetahui lebih jauh terkait hal ini, simaklah artikel yang memuat tentang surga dan juga neraka yang bersumber dari al-quran dan al- hadist berikut:

Tingkatan Surga dan Neraka

Di dalam al-quran dan beberapa riwayat dijelaskan bahwa surga memiliki 100 tingkatan di mana setiap tingkatnya memiliki jarang seperti perjalanan dari langit ke bumi. Hal ini menandakan bahwa kondisi di surga tentunya sangat luas dan besar serta dipenuhi dengan kenikmatan.

Tak hanya itu, masing-masing tingkatan dijelaskan juga memiliki karakteristik penghuni dan kenikmatan yang ditawarkanpun berbeda. Meskipun Allah dan rosul tidak secara detil menggambrkan 100 tingkatan surga dan neraka tersebut, namun beberapa di antaranya telah disebutkan dalam surat.

1. Surga Firdaus

Surga ini merupaka surga yang tertinggi. Dan dianjurkan oleh nabi Muhammad ketika hendak berdoa meminta surga maka mintalah untuk mendapatkan surga firdaus.

2. Surga Adn

Meskipun tidak dijelaskan apakah surga adn merupakan tingkatan kedua setelah surga firdaus, tetapi surga ini sering disebut dan digambarkan dengan kenikmatan yang luar biasa.

Selain beberapa surga tersebut, ada juga nama-nama neraka yang sering disebut yaitu:

1. Neraka Jahanam

Neraka ini merupakan memiliki siksaan paling menyakitkan dan ditujukan kepada orang yang melakukan dosa-dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah.

2. Neraka Sa’ir

إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).

Meskipun neraka ini tidak dijelaskan sebagai neraka yang tingkatannya berada di bawah neraka jahanam, namun neraka ini disebut memiliki siksa yang pedih seperti pada surat An-Nisa ayat 10 tersebut di atas.

Jika mengacu pada al-quran sesungguhnya terdapat 100 tingkatan surga, namun tidak semuanya disebutkan di al-quran namanya. Meskpun begitu kita wajib mempercayainya sebagai bentuk iman terhadap ayat Allah.

 

Berbagai Fakta Terkait Jembatan Antara Surga dan Neraka

Banyak orang yang tidak mengetahui terkait dengan jembatan antara surga dan neraka. Meskipun nama jembatan ini sudah disebut di dalam al-quran beberapa kali, tetapi sebagian besar umat muslim masih belum terlalu mengerti terkait jembatan yang ada di antara surga dan neraka.

Tahukah Anda apa nama jembatan tersebut? Berapa panjangnya dan bagaimana kondisinya? Semua informasi tersebut ada di dalam al-quran. Namun, untuk memudahkan Anda mengenal jembatan ini secara lebih spesifik, berikut ini beberapa informasi terkait jembatan yang berada di antara surga dan neraka.

Jembatan Antara Surga dan Neraka

Ada beberapa fakta yang menggambarkan kondisi jembatan ini sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Allah di dalam firmanNya. Jembatan yang dimaksud adalah jembatan shiratal mustaqim yang melewati neraka jahanam dan di seberangnya terdapat surga.

1. Tebalnya seperti rambut dibelah 7

Di dalam al-quran dijelaskan bahwa tebal dari jematan ini sama dengan tebalnya sehelai rambut yang dibelah menjadi 7 bagian. Hal ini mengisyaratkan bahwa sangat sulit melalui jembatan shiratal msutaqim.

2. Lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang

Penjabaran ini juga bisa Anda temui di dalam al-quran di mana hal ini mengisyaratkan bahwa jembata siratal mustaqim bisa menjadi jembatan yang nyaman bagi orang-orang yang beriman namun bisa juga menjadi jembatan yang menyakitkan bagi orang yang tidak beriman

3. Ada pengait yang akan mengait orang-orang yang berdosa

Penggambara pengait yang bisa mengait orang-rang yang dianggap tidak pantas melalui jembatan ini tentu sudah banyak didengar di kajian-kajian atau majelis taklim yang membahas mengenai jembatan shiratal mustaqim.

4. Hanya orang yang beriman yang bisa melewatinya

Ada yang meriwayatkan bahwa cara orang melewati jembatan ini beraneka ragam, ada yang bisa melewatinya dengan berlari, ada yang dengan berjalan, ada pula yang hanya bisa melewatinya dengan tertatih-tatih tergantung dengan banyak sedikitnya amal baik yang telah diperbuat.

Berikut ini petikan ayat di dalam al-quran yang menjelaskan jembatan antara surga dan neraka:

ثُمَّ نُنَجِّي الَّذينَ اتَّقَوْا وَ نَذَرُ الظَّالِمينَ فيها جِثِيًّا

(Surat Maryam, ayat 72)

Kemudian itu akan kami selamatkan orang-orang yang bertakwa dan akan kami biarkan orang-orang yang zalim di dalamnya dalam keadaan berlutut.

Dan bagi orang-orang yang tidak beriman, mereka akan kesusahan melewati jembatan ini hingga pada akhirnya akan tersangkut pengait yang akan membawanya ke neraka.

 

Bagaimana Cara Agar Bisa Menjauhi Siksa Neraka?

Setiap umat islam tentu memiliki keinginan yang sama untuk bisa menjauhi berbagai siksa neraka yang pedih. Jika di Tanya memilih surga atau neraka tentu jawabannya sudah pasti surga. Hal itulah yang menjadikan banyak orang islam berlomba-lomba dalam kebaikan, melakukan amalan-amalan yang bisa menjauhkan dari dosa yang berpotensi untuk membawa mereka ke neraka.

Namun, tahukah Anda apa saja amalan yang berat di timbangan amal baiknya? Amalan amalan yang bisa membawa Anda menuju ke surga dan menjauhi neraka sejauh-jauhnya. Amalan tersebut sudah banyak disebutkan dalam al-quran dan menjadi amalan andalan bagi sebagian umat muslim. Jika Anda ingin menjauhi siksaan-siksaan yang ada di neraka, maka Anda harus bisa mengamalkan amalan baik itu.

Amalan Baik Yang Menjauhkan Dari Siksa Neraka

Beberapa amalan baik ini sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh semua umat islam mengingat kefadholan dan keutamaan yang diberikan untuk umat islam jika mampu mengamalkan. Berikut ini beberapa amalan baik yang bisa Anda kerjakan:

1. Puasa sunah

Sesungguhnya manusia akan dimasukkan ke dalam surga lewat 8 pintu amalan. Puasa sunah merupakan salah satu pintu yang tersedia untuk umat muslim agar bisa masuk ke dalam surga. Pintu puasa sunnah ini ditujukan bagi orang-orang yang mau melaksanakan berbagai macam puasa sunnah seperti puasa daud, puasa senin kamis sesuai anjuran nabi Muhammad, puasa arafah dan lain-lain.

2. Beribadah di sepertiga malam yang akhir

Dikatakan bahwa sekuat-kuatnya orang adala orang yang bisa bangun di sepertiga malam yang akhir untuk melaksanakan ibadah. Apapun jenis ibadahnya mulai dari sholat tahajud, berdoa, berdzikir dan lain sebagainya. Hal ini tentu memberikan keutamaan yang banyak sekali.

3. Mencari ilmu

Mencari ilmu juga menjadi salah satu amalan yang disebutkan dalam al-quran mampu membawa umat islam terhindar dari siksa neraka. Barang siapa yang melangkahkan kakinya keluar rumah dengan niat untuk mencari ilmu maka akan di doakan oleh seluruh hewan dan tumbuhan yang ada di bumi dan langkahnya akan di lindungi oleh sayap malaikat.

 

Mengenal Perbedaan Surga dan Neraka

Umat islam tentunya sudah mengenal surgadan neraka sebagai tempat terakhir di akhirat yang akan dituju. Selama ini, perbedaan keduanya digambarkan sangat signifikan seperti putih dan hitam, baik dan buruk, nikmat dan siksa. Namun, sudahkah Anda mengenal dengan baik ciri-ciri dari surga dan neraka?

Baik surgamaupun neraka tentunya menjanjikan hal-hal yang tidak bisa dijumpai dan dirasakan di dunia. Beberapa hal tersebut sudah dijelaskan secara rinci di dalam al-quran dan al-hadist. Apakah Anda mengetahuinya? Berikut ini beberapa ciri surgadan juga neraka menurut al-quran.

Ciri-ciri Surga dan Neraka

Ada beberapa ciri-ciri surga dan juga neraka yang dijelaskan di al-quran maupun lewat sabda rasul yang kemudian di kemas dalam bentuk al-hadist. Beberapa di antaranya menggambarkan kedua tempat di akhirat ini dengan hal-hal di dunia yang dijadikan sebagai perbandingan. Apa saja ciri-cirinya?

1. Keadaan di dalam surga

Di dalam al-quran di gambarkan bahwa di surga terdapat 4 macam sungai yaitu sungai madu, susu, arak yang tidak memabukkan dan air. Sungai ini mengalir di bawah surga sehingga memberikan pemandangan yang indah dan menanangkan bagi penghuni surga. Selain itu keempat sungai ini juga bisa dinikmati oleh para penghuni surga.

Dijelaskan juga bahwa rumah-rumah di surga terbuat dari berlian yang diukir dengan luas 20 kali luas bumi. Hunian tersebut diperuntukkan bagi para penghuni surga.

2. Keadaan di neraka

Di deskripsikan bahwa panas neraka adalah 700 kali lipat dari api paling panas di dunia. Tidak cukup sampai disitu, untuk mencapai ke gerbang neraka diperlukan perjalanan selama 70 tahun, di mana selama perjalanan tentunya para penghuni neraka akan mendapat siksaan yang pedih.

Makanan yang diberikan merupakan kayu kering yang berduri dengan air minumnya merupakan air panas yang mendidih. Ketika manusia diminumkan air tersebut, maka otaknya pun ikut mendidih. Berikut ini contoh ayat yang menggambarkan pedihnya kehidupan neraka:

خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُوْنَ

khoolidiina fiihaa, laa yukhoffafu ‘an-humul-‘azaabu wa laa hum yunzhoruun

“(Mereka kekal di dalamnya) maksudnya dalam kutukan atau dalam neraka sebagaimana diisyaratkan dalam kutukan itu. (Tidak diringankan siksa dari mereka) walaupun sekejap mata (dan tidak pula mereka diberi tenggang waktu) untuk mengajukan tobat atau memohon ampun. Ayat berikut diturunkan ketika mereka berkata, Gambarkanlah kepadaku tentang Tuhanmu!”(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 162)

Betapa pedihnya keadaan di dalam neraka banyak dijelaskan untuk menakut-nakuti umat manusia sehingga bisa segera bertaubat dan beriman kepada Allah SWT.

 

Jangan Coba-coba! Akad Nikah Bercanda Tetap Sah!

Pernahkah Anda melihat latihan akad nikah yang dilakukan sebelum hari H? Tentunya tidak pernah. Hal ini dikarenakan di dalam riwayat dijelaskan bahwa ijab qobul yang dilakukan dengan main-main asalkan memenuhi rukun menikah tetap sah hukumnya sehingga mempelai tetap dianggap telah menikah secara resmi dan menjadi sepasang suami istri.

Hal inilah yang kadang dilupakan oleh banyak orang. Padahal hal ini ternyata penting untuk diketahui dan diingat oleh umat muslim terutama bagi yang akan menikah. Sebenarnya bagaimana ketentuan melakukan latihan ijab qobul sesuai dengan dalil yang diriwayatkan nabi dan para sahabatnya? Simaklah artikel berikut ini:

Latihan Akad Nikah

Ada beberapa hadist yang merupakan hadist sohih dan diriwayatkan oleh para sahabat nabi yang memberikan hukum terhadap beberapa hal yang dilakukan secara main-main tetapi di mata agama tetap dianggap sah dan serius.

Berikut ini adalah riwayat dari nabi dan para sahabatnya:

1. Sabda Nabi

Nabi bersabda bahwa terdapat 3 hal yang meskipun dilakukan secara main-main tetap dianggap sah di mata agama. Dalam sabdanya nabi menggunakan kalimat ‘ada tiga hal yang seriusnya dianggap serius dan bercandanya tetap dianggap serius.’

Dalam kalimat nabi tersebut menandakan bahwa terdapat tiga hal dalam agama islam yang tidak bisa digunakan sebagai bahan lelucon, sebab ketika dijadikan lelucon hal tersebut tetap dianggap sah. Apa sajakah tiga hal itu? Nabi bersabda bahwa tiga hal itu merupakan ijab qobul, talak dan rujuk.

Setelah mengetahui sabda nabi tersebut, tentunya Anda tahu bahwa ketiga hal itu berhubungan dengan pernikahan.

2. Riwayat sahabat nabi

Dalam al mughni 7/428, menurut perkataan Umar, ada 4 hal yang ketika sudah diucapkan maka secara otomatis dianggap sah dalam agama, yaitu talak, akad nikah, membebaskan budak dan nadzar. Keempat hal ini tentu jelas berbeda dengan yang dikatakan oleh nabi dalam sabdanya.

Perbedaannya ada pada membebaskan budak dan nadzar. Jika menurut nabi hanya ada 3 hal, maka menurut umar ada 4 hal.

Sebagai umat muslim, tentu kita perlu berhati-hati dalam bertindak maupun berucap. Dengan mengerti hadist ini, tentunya Anda akan belajar lebih lagi sehingga bisa mengontrol perbuatan dan ucapan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Mahar Nikah

Mahar dalam pernikahan, biasa disebut dengan mas kawin. Mahar nikah ini adalah sejumlah harta yang mana memang diberikan oleh mempelai laki-laki atau bahkan keluarga dari mempelai laki-laki dan diperuntukkan untuk mempelai perempuan atau bahkan keluarga dari mempelai perempuan. Mahar ini memang diberikan, pada waktu pernikahan berlangsung.

Mahar bukan hanya sekadar pemberian saja, namun mahar ini juga memiliki makna yang cukup dalam bahkan diisyaratkan sebagai tanda. Tanda dimana seorang wanita memang sewajarnya untuk dihormati dan juga selalu dimuliakan. Hal ini juga yang mengharuskan, bahwa mahar harus diberikan dengan hati yang ikhlas dan juga tulus. Lalu apa saja tujuan mahar dalam Islam?

Tujuan Mahar Nikah dalam Islam

Mahar dalam pernikahan, memang dinyatakan hanya sebagai media saja dan tidak memiliki tujuan apapun. Dalam hal ini tujuan untuk menikah yang ada dalam Islam, bukan hanya untuk sarana dalam mendapatkan mahar dengan harga yang mahal atau besar saja. Bahkan mahar nikah ini juga tidak boleh dijadikan sebagai ajang untuk pamer.

Mahar memiliki tujuan, agar dapat menunjukkan bahwa pasangan memuliakan wanitanya. Maka dari itu jangan pernah pusing dengan mahar atau bahkan menyusahkan diri Anda dengan mas kawin. Hal ini dikarenakan, memang mahar bukan termasuk salah satu tujuan dilakukannya pernikahan dalam Islam. Mahar yang paling baik yang diberikan oleh calon suami, adalah mahar yang dapat berguna.

Untuk memilih mahar dengan baik, pastikan bahwa Anda sangat membutuhkannya. Anda dapat membicarakan mengenai mahar dengan pasangan Anda. Pastikan juga bahwa wanitanya tidak akan meminta mahar yang memang akan memberatkan calon suami nantinya. Mahar merupakan suatu hal yang mana mampu untuk bisa dimiliki, oleh kedua mempelai tanpa paksaan apapun.

Jangan lupa untuk tidak memberikan mahar, yang nantinya tidak akan digunakan atau berakhir mubazir. Pastikan bahwa memberikan mahar yang memang memiliki manfaat dan juga dibutuhkan oleh si mempelai wanita. Hal ini merupakan cara memberikan mahar dengan cara yang terbaik.

Tidak sulit bukan mengenai mahar nikah? Jika memang Anda mampu untuk bisa memberikan mahar dengan harga yang tinggi, maka berikanlah. Namun sebaliknya, jika memang Anda tidak mampu untuk memberikan mahar yang memang mahal, maka pastikan bahwa mahar tersebut memang sesuai dengan kemampuan Anda.

 

Ucapan Nikah

Masa remaja memang masa yang menyenangkan, bahkan dimana masa semua orang ingin menggapai mimpinya hingga pada akhirnya menemukan belahan hidupnya masing-masing. Saat sahabat Anda menikah, tentunya akan ada perasaan senang, sedih ataupun terharu karena dirinya telah menemukan pasangan yang akan menjaganya selamanya. Lalu bagaimana dengan ucapan nikah yang pas?

Untuk melengkapi momen yang indah, tentunya akan menjadi cara yang terbaik untuk menyampaikan kebahagiaan Anda dengan memberikan ucapan nikah. Tentunya hal ini bisa dijadikan sebagai salah satu cara, untuk dapat mengungkapkan bagaimana rasa syukur yang Anda miliki, dan juga menambahkan suasana yang bahagia untuk sahabat, kerabat atau keluarga Anda.

Berbagai Ucapan Nikah

1. Ucapan nikah dengan tema pernikahan yang Islami

“Selamat untuk pernikahan yang kamu miliki , sahabatku. Saat ini kamu sudah memiliki jalan hidup yang baru dan sudah dianugerahkan oleh Allah SWT kepada kamu. Harapan saya semoga kamu dan suami, selalu mendapatkan rahmat melimpah dari Allah SWT, membuat diri kalian menjadi pribadi yang slelau bersyukur, bahagia dan dibukakan pintu rezeki dengan baik.”

“Selamat menikah untuk sahabatku, semoga kamu dan suami selalu diberikan keberkahan dan juga kebaikan yang melimpah untuk kalian berdua.”

2. Ucapan nikah untuk menempuh hidup baru

“Selamat memiliki kehidupan yang baru sahabatku, akhirnya mulai saat ini kamu sudah memiliki pendamping yang akan menemanimu di kala senang dan juga susah. Semoga kamu dan pasangan, selalu menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan juga warrahmah..Aamiin.”

“Untuk sahabatku, saat ini kamu sudah berbeda dan bukan seperti dulu lagi. Kamu sudah memiliki belahan jiwa yang InsyaAllah akan menjadi jodoh kamu hingga akhir hayat nanti. Semoga Allah SWT akan selalu memberikan rahmatnya yang melimpah untuk pernikahan yang kalian miliki.”

 3. Ucapan nikah untuk wanita

 “Selamat menikah ya, semoga kamu selalu menjadi wanita yang baik dan senantiasa mengemban berbagai amanah sebagai seorang istri dan pastinya taat kepada suami kamu. Kamu juga harus rela dan juga ikhlas, untuk mendapatkan ridho Allah yang mana juga sudah dimiliki oleh ridho yang dimiliki oleh suami kamu. Selalu bahagia ya.”

Ucapan nikah diatas, dapat Anda jadikan sebagai referensi untuk ikut menunjukkan kebahagiaan Anda dengan pernikahan yang dilakukan sahabat Anda. Tentunya ucapan ini juga memiliki doa dan harapan, yang mana diharapkan akan membawa kebahagiaan untuk yang mengucapkan dan kedua pengantin.

 

Ketahui Syarat Nikah Ini Bagi Calon Pengantin Baru!

Menikah merupakan sebuah ibadah di dalam agama islam, untuk itu menikah telah diatur di dalam al-quran dan al hadist. Hal ini menjadikan ada beberapa hukum sebelum melaksanakan pernikahan. Beberapa di antaranya seperti rukun menikah, syarat nikah, dan juga hukum menikah lainnya. Apakah Anda calon pasangan baru? Sudahkah Anda mengetahui semuanya?

Jika rukun menikah menentukan sah atau tidaknya sebuah pernikahan, maka syarat nikah sebenarnya tidak mutlak seperti rukun nikah karena masih bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Namun, tetap saja meskipun tidak mutlak harus seperti itu, syarat-syarat ini penting untuk diketahui bagi pasangan yang hendak menikah.

Syarat Nikah

1. Wajib beragama islam bagi mempelai pria

Di dalam islam, diperbolehkan untuk menikah dengan orang non-muslim selama bukan imamnya. Sehingga, syarat menikah yang pertama adalah beragama islam bagi mempelai pria karena nantinya mempelai pria akan menjadi seorang imam di dalam sebuah keluarga.

2. Bukan merupaka pria mahrom bagi mempelai wanita

Hal ini sudah jelas tentunya seorang wanita dalam islam harus menikah dengan seorang pria yang bukan mahromnya. Karena hal tersebut di larang di dalam agama dan menurut penelitian ketika seorang wanita menikah dengan lelaki yang masih memiliki hubungan darah atau mahrom maka akan menghasilkan gen yang cacat.

3. Mengetahui wali nikah mempelai perempuan

Mempelai pria harus setidaknya mengetahui mengenai silsilah keluarga perempuan. Hal ini bisa ditempuh dengan cara melakukan silaturahim sehingga kedua mempelai bisa mengenal lebih dekat dengan keluarga masing-masing. Apabila memang mempelai wanita sudah tidak memiliki ayah apstikan abhwa mempelai pria tetap mengenal wali nikah pengganti orang tua kandungnya.

4. Tidak sedang melaksanakan haji

Bagi kedua mempelai sebaiknya memilih waktu terbaik untuk melaksanakan pernikahan, sehingga tidak melaksanakan pernikahaan saat tengah dalam prosesi haji. Hal ini sebaiknya dihindari karena sangat tidak dianjurkan oleh agama.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak selayaknya umat muslim mempercayai adanya hari baik dengan mitos atau lewat hal-hal lain yang merupakan kegiatan syirik atau musyrik.

 

Hukum Nikah

Pernikahan adalah salah satu ibadah yang memang sangat dianjurkan dilakukan di dalam Islam. Lalu bagaimana hukum nikah menurut agama Islam? Tentunya dengan melakukan pernikahan, seseorang mulia akan membina bahtera rumah tangga, menjalin hubungan baik dengan keluarga hingga nantinya dipercaya untuk bisa memiliki keturunan. Tentunya semua ini adalah hal yang diinginkan semua pasangan.

Melaksanakan pernikahan juga memiliki hukumnya sendiri. Bahkan semua pernikahan yang memang memiliki niat yang berbeda, memiliki hukum pernikahannya sendiri yang harus diketahui oleh banyak orang. Berikut ini adalah salah satu surat dalam Al-Quran yaitu surat An-Nur ayat 32, yang berfirman:

وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Artinya: “Dan nikah kan lah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.”

Hukum Nikah dalam Islam

1. Hukum wajib

Hukum nikah yang akan menjadi wajib, dimana pernikahan yang memang dilakukan oleh seseorang yang sudah mampu. Mampu disini bukan hanya secara finansial saja, namun mampu secara fisik. Hal ini juga dilakukan, agar menjauhkan kedua pasangan dari perbuatan yang tidak diinginkan dalam agama seperti perzinaan.

2. Hukum sunnah

Bukan hanya memiliki hukum wajib saja untuk melaksanakan pernikahan, namun dalam hal ini dasar hukum dilakukannya pernikahan adalah sunnah. Hal ini terjadi bilamana seseorang yang memang melakukan pernikahan, hanya untuk menginginkan anak dan juga tidak mampu untuk mengendalikan dirinya dari berbagai perbuatan perzinaan.

3. Hukum makruh

Hukum dalam pernikahan lainnya yang juga harus Anda ketahui, adalah pernikahan dengan hukum makruh. Pernikahan ini dilakukan jika memang seseorang yang akan melakukan pernikahan, namun tidak memiliki niat untuk memiliki anak dan memang orang tersebut termasuk orang yang mampu untuk menahan diri dari berbagai perbuatan zinah.

Hal ini juga sangat disayangkan jika memang dirinya menikah maka ibadah sunnah yang dilakukannya akan terabaikan.

 

  1. Hukum mubah

Hukum ini terjadi, jika memang seseorang yang akan melangsungkan pernikahan namun tetap dapat menahan hawa nafsunya dari perbuatan zinah . Namun memang orang tersebut sudah memiliki niat untuk tidak memiliki anak terlebih dahulu. Jika memang dirinya melakukan pernikahan, maka ibadah sunnah yang dimilikinya juga akan ikut terabaikan.

Bukan hanya wajib saja, namun ada beberapa jenis hukum nikah yang akan diterima oleh seseorang sesuai dengan niat apa yang membuatnya ingin untuk melakukan pernikahan. Tetapkan hati dan tujuan Anda dalam menikah, agar senantiasa mendapatkan ridho Allah SWT.

 

Khutbah Nikah

Salah satu bagian dalam prosesi pernikahan adalah pembacaan khutbah yang penting bagi kedua mempelai. Khutbah pernikahan juga bisa menjadi pembelajaran bagi umat muslim lainnya yang ingin melaksanakan pernikahan sebagai bentuk mengamalkan salah satu ibadah sunnah dalam agama. Khutbah nikah ini ada banyak macamnya sesuai dengan tuntunan yang diriwayatkan oleh nabi.

Sebagian besar umat muslim mungkin sudah luput dengan adanya prosesi pembacaan khutbah saat berlangsungnya pernikahan. Hal ini tentu harus dicegah dengan cara mempelajari dan mengerti pentingnya pembacaan khutbah sebagai bagian dari prosesi pernikahan. Bagaimana khutbah menikah itu? Berikut ini ulasannya:

Pentingnya Khutbah Nikah

Jika merujuk pada kutipan dari ulama dan sahabat-sahabat nabi seperti misalnya dari Imam Abu al-Husain al-Yamani, Al-Bayan fi Madzhabi al-Imam al-Syafi’i (Jeddah: Dar al-Minhaj, 2000), juz IX, hal. 230, khutbah di dalam acara pernikahan sebenarnya hukumnya adalah sunnah dan yang menyampaikan bisa dari wali nikah mempelai wanita, bisa juga dari calon mempelai pria, atau pihak lainnya.

Berikut ini adalah kutipan riwayatnya:

وإذا أراد العقد… خطب الولي، أو الزوج، أو أجنبي… والخطبة مستحبة غير واجبة، وبه قال عامة أهل العلم.

“Jika akad akan dilaksanakan, …berkhutbahlah wali, calon suami, atau orang lain… Khutbah ini hukumnya sunnah, tidak wajib, sebagaimana juga dinyatakan oleh kebanyakan ahli ilmu.”

Di dalam riwayat disebutkan bahwa khutbah sebaiknya dilaksanakan ketika akan mengucapkan akad. Meskipun sunnah namun pembacaan khutbah sangat dianjurkan mengingat pesan yang disampaikan sangat penting dan akan bermanfaat bagi pasangan yang baru menikah.

Khutbah juga berisi pesan yang akan berguna bagi pasangan baru. Di dalam khutbah biasanya terselip doa keberkahan. Hal inilah yang menjadi keutamaan dalam membaca khutbah saat pernikahan. Selain itu, karena hukumnya sunnah maka ketika dijalankan akan membawa pahala bukan hanya bagi yang membaca namun juga yang mendengar dan kedua mempelai.

Banyak sekali keutamaan dalam membaca khutbah pernikahan. Tentunya sebagai pasangan baru, akan sangat mendambakan keberkahan dan banyak doa sehingga mengalir pula banyak pahala dan rezeki bagia keluarga yang baru dibentuk. Itulah mengapa khutbah nikah sangat dianjurkan untuk ada di setiap proses pernikahan umat islam.

 

;