Yayasan Raudlatul Makfufin

Manfaat Syukur, Melestarikan Nikmat

Syukur akan melestarikan nikmat

Terkadang suka muncul pikiran khawatir bahwa rezeki yang telah dimiliki mendadak hilang menjauhi diri. Yang punya uang takut uangnya berkurang, yang sedang sehat takut penyakitnya kumat. Yang naik jabatan takut jabatannya turun. Yang punya pekerjaan takut bangkrut, dan sebagainya; yang intinya takut rezekinya surut. Orang ingin melestarikan nikmat, melalui syukur maka kita akan diberikan oleh Allah  kemampuan di dalam melestarikan nikmat tersebut; Allah juga akan melestarikan dan mengokohkan nikmat bagi orang yang selalu bersyukur. Nabi  bersabda:

“Bersyukur atas nikmat Allah akan melestarikan nikmat tersebut” (HR ad-Dailami).

Orang bersyukur tak akan khawatir dengan rezekinya sebab Allah  sudah menjamin bahwa rezeki orang bersyukur akan dilestarikan. Yang perlu lebih dikhawatirkan adalah bagaimana agar ibadah tidak menurun, agar amal tidak merosot.

Pahala Syukur sama dengan Berpuasa

Orang bersyukur merupakan ibadah, sama seperti orang sakit yang sabar, dan orang yang sedang berpuasa. Nabi  bersabda:

“Orang makan yang pandai bersyukur sama derajatnya dengan orang berpuasa yang sabar” (HR. Tirmidzi).

Sungguh, Allah maha penyayang, bahwa syukur tidak hanya membawa manusia pada kebahagiaan hidup, namun ditambah pula dengan ganjaran-ganjaran yang besar dari Allah Ta’ala.

 

Bukan bahagia yang membuat orang bersyukur, namun bersyukur yang dapat membuat orang bahagia.

Kita sandingkan dua kata ini “bahagia” dan “syukur.” Mana yang lebih dulu kita gapai? Maka kita perlu miliki dulu syukur, sebab kita tahu bahwa dari syukur itulah akan keluar bahagia. Syukur akan menuntun kita melaksanakan berbagai hal yang disukai Allah Taala, daripadanya akan muncul bahagia serta karunia-karunia yang lainnya dari Allah Taala.

Bersyukur membuat apapun kondisi menjadi istimewa di hadapan-Nya

Hari yang terbaik adalah hari yang istimewa, hari yang istimewa dijadikan dari sifat yang istimewa yaitu syukur. Apabila pada hari itu kita lebih banyak syukurnya maka hari itu akan menjadi hari teristimewa.

Syukur adalah cara instan mengundang kebahagiaan, syukur detik ini maka bahagia detik ini pula

Syukur merupakan cara cepat, akurat, dan cerdas mengundang bahagia. Wajah cemberut bisa langsung tersenyum, pikiran yang kusut mendadak lurus kembali.

Orang syukur tak sempat untuk sedih atau kecewa, sebab ia bagaikan air dan minyak

Lawan dari syukur adalah kecewa, sedih atau gelisah. Orang yang bersyukur maka ia telah menyingkirkan sifat-sifat yang jelek. Tak mungkin syukur didekati oleh kecewa atau sedih sebab diantara keduanya terdapat penghalang yang sangat kuat. Melalui syukur maka akan lenyaplah segala keluh kesah.

Harta sebesar ibukota tak akan pernah cukup jika tidak disyukuri

Jika kita renungi bahwa berapa pun harta yang kita miliki maka tak akan mampu memberi kita bahagia. Meski telah memiliki sepeti emas maka bahagia tak akan kunjung tiba. Namun, melalui syukur maka satu degup jantung pun telah cukup memberinya kebahagiaan.

Kesyukuran selalu berakhir dengan damainya pikiran, syukur selalu diakhiri dengan amal salih

Semua kegiatan kita yang dilandasi dengan syukur maka akan memberikan akhir yang baik, suasana hati yang syukur selalu membuka kesempatan dan kekuatan bagi kita untuk beramal salih.

 

Bersyukurlah meski hari ini sedang sempit, sebab orang bersyukur selalu dilebihkan

Pada dasarnya, orang yang bersyukur itu telah diberikan kelebihan oleh Allah  sehingga disaat ia berada pada situasi sempit ia tetap tenang. Sebab melalui kelebihan pemberian dari Allah akan membuat kondisi sempit tetap memberi manfaat.

Sering kita menginginkan apa yang orang lain dapatkan, namun kita sering lupakan apa yang telah Allah berikan

Setiap manusia telah diberikan karunia oleh Allah  Seringkali setan membujuk kita untuk melihat kelebihan orang lain, dengan melupakan karunia yang Allah berikan pada kita. Melalui syukur kita akan mampu mengelola karunia dari Allah dengan sebaik-baiknya.

Syukuri setiap pemberian, karena hal itu adalah pendidikan jiwa

Setiap pemberian dari Allah merupakan sarana pendidikan bagi keimanan kita, belajar sabar, belajar syukur, belajar ikhlas, belajar amal, belajar tafakur, belajar khusyu (penghayatan), dan aneka belajar lainnya. Melalui syukur maka semua yang diterima akan dijadikan sarana belajar menempa iman dan takwa.

Bersyukur hingga ajal menjemput

Bersyukur berguna untuk kepentingan jangka pendek (bahagia detik ini), dan syukur juga berguna jangka panjang yakni syukur sampai ajar menjemput dan di akhirat mendapat kebahgiaan hakiki (surga).

 

Sesuatu yang pahit namun disyukuri maka tampak seperti mutiara tersembunyi

Syukur itu seperti cahaya, semakin berat ujian seseorang namun jika ia tetap bersyukur maka semburat cahayanya semakin kuat, semakin istimewa.

Kenapa saat susah menyalahkan Tuhan, namun saat senang melupakan-Nya

Kita malu kepada diri sendiri jika ada orang bertanya: “Kenapa saat hidup sulit yang disalahkan Tuhan, namun saat hidup senang Tuhan dilupakan. Kenapa di saat hidup susah yang disalahkan Tuhan, di saat hidup senang ia mengaku kesenangan itu diperoleh karena ilmunya sendiri?” Kita perlu memantapkan prinsip bahwa hidup sempit adalah agar kita sabar, dan hidup lapang adalah agar kita syukur. Semuanya adalah kebaikan dari Allah agar kita menjadi pribadi-pribadi unggul. Seorang guru memberi ujian dan hadiah bagi muridnya agar mereka menjadi orang-orang hebat.

Bersyukur is Powerfull

Melalui bersyukur maka kita akan kuat. Kita mampu berdiri di atas kaki sendiri. Ketika kita kuat maka akan muncul dorongan untuk membantu yang lemah, membahagiakan yang sedih, menolong yang membutuhkan, dan selalu berpikir apa yang bisa dia lakukan untuk orang lain. Ciri-ciri orang kuat adalah munculnya keinginan untuk membantu. Dorongan itu hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang bersyukur.

Bersyukur manfaatnya untuk diri sendiri

Syukur sebenarnya manfaatnya untuk diri kita sendiri. Allah maha mulia, jika kita tidak bersyukur kepadaNya maka Dia akan tetap mulia, kemuliaan Dia tidak akan turun karena kita tak bersyukur, melainkan syukur itu manfaatnya untuk diri kita sendiri.

“Barangsiapa bersyukur maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri. Barangsiapa tidak bersyukur maka sesungguhnya Allah maha kaya lagi maha terpuji” (QS. Lukman : 12).

 

Mensyukuri nikmat yang sedikit

Jika kita sebutkan nikmat-nikmat yang sedikit maka kita tak akan mampu untuk menyebutkannya sebab tak terkira banyaknya. Nabi  bersabda: Man lam yasykuril qolila lam yasykuril katsiro artinya barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri yang banyak (HR Ahmad).

Dimulai dari ingat nikmat yang kecil maka kita akan dibimbing untuk mengingat nikmat-nikmat yang besar. Orang yang tahu nikmat-nikmat yang kecil maka ia pasti mensyukuri nikmat-nikmat yang besar. Banyak orang yang tak mau bersyukur dengan nikmat yang besar maka apatah lagi nikmat yang kecil. Janganlah pula berharap rezeki yang besar apabila rezeki yang sedikit tak mau disyukuri. Enggan bersyukur akan menghilangkan (berkah) rezeki yang telah diperoleh, melalui syukur rezeki kecil tampak dan rezeki besar menghampiri.

;