Dalil Iman itu bertambah dan Berkurang

Iman itu kata Rasulullah naik dan turun, Naik dengan ketaatan kepada Allah dan turun bersama dengan kemaksiatan yang kita lakukan kepada Allah.

Menjaga diri dari kemaksiatan dizaman seperti ini bukanlah hal yang mudah, maka dari itu banyak orang orang yang sudah berjuang menjadi baik namun ditengah jalan ketika imannya future ketika imannya turun, ia kembali berbuat maksiat.

Namun, istimewannya orang orang yang bermaksiat, orang orang yang mendzolimi dirinnya, Allah berikan kabar gembira didalam qs az zumar ayat 53 Allah ta’ alla berfirman,

قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Artinnya : Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Jangan Pernah Berputus Asa dari Rahmat Allah

Orang orang yang bermaksiat orang orang yang mendzolimi dirinnya sendiri, Allah sampaikan “wahai  orang orang yang melampaui batas” apa kata Allah ???

Janganlah kalian pernah berputus asa dari rahmat Allah, karena sesungguhnya Allah mengampuni segala dosa.

Jadi seakan akan ayat diatas itu turun buat orang orang yang gemar berbuat dosa, terus bilang “Udah ngga apa-apa, walaupun kamu berbuat dosa, yuk cepet kembali, yuk cepet minta ampun sama Aku (Kata Allah), yuk cepet bertaubat, pasti Aku (kata Allah) akan mengampuni semua dosa dosamu”

Ayat ini tuh booster banget, ayat ini keren banget, maka dari itu teman teman yang mungkin sampai detik ini masih sering bermaksiat masih sering mendzolimi diri sendiri.

Jangan putus asa, jangan patah semangat cepet minta Ampun, cepet tobat sama Allah, dan azzamin dalam diri kalau kita ngga bakal ngelakuin dosa yang sama.

Meskipun kita sudah tobat, kemudian disaat iman kita future kita maksiat lagi, tobat lagi, jangan putus asa.

Kalau kata ustadz Hanan Attaki Lc, “Allah itu bukan ngga mengampuni dosa dosa hambannya, tapi karena hamba hambannya yang enggan minta ampun kepada Allah”.

 

Keutamaan dan Dalil Silaturahmi yang Mempererat Tali Persaudaraan

Silaturahim atau silaturahmi adalah perbuatan baik kepada keluarga yang memiliki nasab dan kerabat karena hubungan pernikahan. Caranya dengan berlemah lembut dan memperhatikan kondisi setiap karib dan keluarga Anda. Kegiatan menyambung hubungan ini disertai dengan perintah dan dalil silaturahmi yang jelas di dalam Al-quran maupun hadits Rasulullah SAW.

Silaturahmi berasal dari kata “shilah” berarti menyambung dan “Ar-Rahim” berarti rahim. Maksud rahim disini adalah adanya ikatan nasab maupun kekerabatan. Dengan demikian menyambung hubungan tanpa adanya nasab dan kekerabatan tidak disebut dengan silaturahmi. Istilah silaturahmi tidak bisa dijadikan alasan selain menyambung kekerabatan dengan penggunaan makna yang keliru.

Keutamaan Silaturahmi

1. Dalil Silaturahmi

Perintah Allah SWT tentang silaturahmi terdapat dalam beberapa ayat dan surah di dalam Al-quran, salah satu dalil silaturahmi terdapat dalam Q.S Ar Rum ayat 38:

فَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya:”Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat itu akan haknya, demikian (pula) fakir miskin dan orang-orang dalam perjalanan. Hal itu lebih baik bagi orang-orang yang mencari ridha Allah dan mereka  itu orang-orang yang beruntung.” (Q.S Ar Rum ayat 38)

Ayat ini mengajarkan bahwa Anda harus melaksanakan hak bagi setiap kerabat dengan silaturahmi, sedekah dan kebaikan terhadapnya. Berikan kebaikan kepada setiap fakir di sekitar Anda berupa bekal yang bisa mencukupi kebutuhannya. Allah SWT menyebutkan bahwa orang-orang yang melakukan kebaikan termasuk orang beruntung, berpahala dan memperoleh keselamatan dari-Nya.

2. Hikmah Silaturahmi

Silaturahmi adalah ajaran Islam dengan menyebarkan kebaikan kepada sesama dan salah satu kebajikan yang disukai oleh Allah SWT. Dengan demikian terdapat beberapa hikmah yang bisa Anda ambil dari kegiatan silaturahmi, di antaranya:

Semakin erat tali persaudaraan, rasa persaudaraan menjadi semakin kuat apabila Anda selalu menjaga silaturahmi. Kedua belah pihak memiliki toleransi dan keterbukaan tinggi apabila terjadi konflik dan masalah yang mampu merenggangkan hubungan persaudaraan. Sehingga saling memaafkan dan menyadari setiap kesalahan atau khilaf.

Banyak rezeki, Rasulullah SAW menyampaikan kepada para sahabatnya untuk menjaga silaturahmi supaya memperluas rezeki dan panjang umur. Mengapa demikian? Tanpa disadari pertemuan dengan kerabat ini dapat membangun rencana bisnis, saling memberi rezeki dan keberkahan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa keluarga dan kerabat Anda berada di berbagai kota dan bahkan negara. Menjaga silaturahmi bisa memperluas tali persaudaraan dan memiliki anggota keluarga dimanapun Anda berada. Sebarkan silaturahmi untuk kemurahan rezeki dan ukhuwah yang Islami.

Dalil Aqli

Aqli atau akal itu sendiri merupakan suatu syarat yang harus ada di dalam setiap manusia, dengan adanya akal ini manusia dapat berfikir dengan baik dan juga dapat membedakan mana yang baik dan mana juga yang buruk. Sehingga, dengan akal ini juga dapat menerima beban kewajiban sebagai umat muslim yang harus selalu menjalankan perintah allah SWT sebagai umatnya.

Dalil Aqli atau yang biasa disebut dengan dalil akal merupakan suatu dalil yang disampaikan kepada orang – orang yang memiliki akal. Hal ini dikarenakan hanya orang – orang yang berakal yang mampu untuk memahami agama dan juga dapat memahami syariat – syariatnya.

Pada al quran surat al-maidah 5 : 3 yang memiliki arti yaitu “pada hari ini telah ku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah ku cukupkan kepadamu nikmat ku dan telah ku ridhai islam itu jadi agama bagimu”.

Hal ini disertai juga dengan hadis shahih yaitu hadis riwayat ibnu majah yang berarti “aku tinggalkan kepada kalian berupa petunjuk yang terang benderang, malamnya bagaikan siang. Tidak ada yang berpaling darinya setelah ku, kecuali akan binasa. Barangsiapa di antara kalian yang masih hidup nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak.

Maka wajib atas kalian untuk berpegang dengan apa yang kalian ketahui dari ajaranku dan juga sunah ajaran khulafaur rasyidin yang juga mendapatkan petunjuk baik itu petunjuk dalam ilmu maupun amal. Gigilah ajaran tersebut dengan gigi geraham kalian yaitu gigi yang paling kuat untuk menggigit”.

Dengan penjelasan di atas bahwa sebagai umat muslim yang memiliki akal kita harus membedakan mana pekerjaan ataupun perlakuan yang baik sehingga senantiasa selalu mengerjakan yang baik – baik .

Karena jika tidak mempunyai akal maka orang tersebut termasuk dalam kategori gangguan jiwa yaitu orang – orang yang tidak mempunyai akal sehinggatidak dapat membedakan mana perlakuan atau pekerjaan yang baik dan mana juga perlakuan atau pekerjaan yang tidak baik.

Dengan seperti itu maka anda memiliki banyak sekali yang harus dipelajari supaya dapat berperilaku yang baik lagi dan mempunyai akal yang baik.

 

Dalil Haji

Menunaikan ibadah haji yaitu merupakan salah satu rukun islam dan ibadah haji ini ke tanah suci mekah dapat dilakukan bagi orang – orang yang mampu melakukannya. Haji ini yaitu pergi dengan sengaja ke baitullah atau kabah yang berada di mekah dalam rangka untuk melaksanakan ibadah tertentu da juga dengan syarat – syarat yang sudah ditetapkan.

Melakukan ibadah haji ini merupakan impian bagi setiap umat islam untuk dapat melakukannya. Oleh karena itu umat muslim berusaha untuk dapat melaksanakan salah satu rukun islamnya yaitu menunaikan ibadah haji.

Melakukan ibadah haji juga memiliki dalil haji yang tertuang di dalam hadis yang salah satunya yaitu hadis riwayat imam bukhari dan muslim dari abu hurairah.

Hadis tersebut memiliki arti yaitu “islam dibangun atas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah dan bersaksi bahwa muhammad adalah utusan allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa di bulan ramadhan dan kemudian menunaikan haji ke baitullah bagi orang yang mampu melakukan perjalanan kesana”.

Hal ini juga diterangkan dalam firman allah quran surat al-iran ayat 97 yaitu yang memiliki arti “mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke baitullah. Barangsiapa menghindari kewajiban haji ini maka sesungguhnya allah maha kaya yang tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam”.

Selain itu, rasulullah SAW juga bersabda yaitu “barang siapa yang telah memiliki bekal dan kendaraan lalu dia tidak berhaji, hendaklah ia mati dalam keadaan menjadi orang yahudi atau nasrani”.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas yang menurut beberapa hadis dan yang lainnya bahwa sebagai umat muslim kita harus selalu senantiasa mengerjakan apa saja yang merupakan kewajiban sebagai umat muslim yaitu yang salah satunya adalah menunaikan ibadah haji bagi orang yang mampu.

Jika anda mampu melakukan ibadah haji maka segeralah menunaikan ibadah haji tersebut dan jika anda belum mampu melakukan ibadah haji maka senantiasa anda berusaha agar dapat melakukan ibadah haji sesuai dengan perintah allah. dengan mempunyai niat yang baik insha allah anda dapat melakukan ibadah haji.

 

;