Berbagi Itu Indah

Berbagi bukan hanya menjadi wujud cinta dan kasih terhadap sesama manusia, tapi juga mempererat tali ukhuwah antar saudara, teman dan kerabat lainnya. Selain itu, kegiatan berbagi mewujudkan rasa peduli kepada orang yang ada disekeliling kita. Untuk berbagi, seseorang tak harus menunggu menjadi jutawan. Jika memiliki suatu kelebihan dan ada orang lain yang membutuhkan, saat itu kita dapat berbagi. Jika kita mempunyai rizki lebih dan dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, maka Allah swt. akan menggantinya berlipat ganda. Allah berfirman:

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245)

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)

Alhamdulillah pada 11 Agustus 2021, sahabat-sahabat tunanetra yang bernaung di Yayasan Raudlatul Makfufin telah mendapatkan bantuan sembako dengan lancar. Terima kasih banyak kepada seluruh orang baik yang telah memberikan perhatiannya bagi para sahabat tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin. Semoga Allah Ta’ala membalasnya dengan berlipat ganda.

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (QS. An-Najm: 39-41)

Jika kita perhatikan surat Al-Baqarah ayat 261 di atas, Allah berjanji untuk memberikan balasan yang berlipat-lipat meskipun bila dilihat dengan kasat mata benda atau barang yang kita berikan kepada orang lain menjadi berkurang. Tetapi, sesungguhnya dihari kemudian kita akan memanen semua itu. Apa yang telah kita usahakan akan menuai hasilnya walau tidak seketika. Kadang berbagi memang berat untuk dilakukan. Namun berbagi mempunyai kenikmatan tersendiri dikarenakan barang yang diberikan dapat bermanfaat untuk dirinya maupun keluarganya.

Rizki Allah sangat luas dari berbagai arah dan tak selalu berupa uang. Rizki Allah dari mana saja yang dikehendakinya. Yang terpenting adalah tetap bersabar dan terus bertawakal. Kesehatan juga merupakan rizki dari Allah yang tak terhingga. Jika ada bagian dari tubuh kita sedang kurang sehat maka aktifitas akan terganggu dan tidak nyaman. Bahkan jika dinilai dengan uang, harga kesehatan amat sangat tinggi dan tak ternilai harganya.

@Windra

Sejarah Singkat Tahun Baru Hijriyah

Bulan Muharram – kalau orang Jawa menyebutnya Suro – menjadi bulan yang menandakan peralihan tahun Hijriyah dalam kalender Islam. Hari Selasa, 10 Agustus 2021 Masehi bertepatan dengan 1 Muharram 1443 Hijriyah. Sebagian orang memperingati dan menyambut tahun baru Hijriyah dengan banyak hal seperti muhasabah diri agar tahun baru bisa menjadi lebih baik lagi dari tahun lalu.

Awal mula lahirnya tahun Hijriyah disebabkan oleh sebuah peristiwa yang melibatkan Abu Musa Al-Asyari yang pada saat itu menjadi pemimpin di wilayah Basrah. Hal ini bermula ketika Abu Musa mengirim surat balasan kepada khalifah Umar bin Khatab, dan pada surat balasan tersebut tidak dicantumkan tanggal. Dari situ lalu timbul gagasan dari khalifah Umar untuk membuat penanggalan tahun bagi umat Islam. Akhirnya para sahabat dikumpulkan untuk membahas hal tersebut karena khalifah Umar menganggap tahun yang dikhususkan bagi umat Islam menjadi sangat penting untuk dibuat. Perumusan tersebut sempat diwarnai perdebatan seru. Salah satu yang menjadi isu adalah bahwa penanggalan merupakan budaya non-Islam. Khalifah Umar lalu mengambil keputusan bahwa awal tahun baru Islam dihitung ketika Rasulullah hijrah ke kota Madinah.

Terdapat dua penanggalan utama yang dikenal oleh masyarakt Muslim, yaitu tahun Masehi dan tahun Hijriyah. Keduanya merupakan karunia Allah Ta’ala yang diberikan kepada akal manusia untuk mengingat atau menandai suatu peristiwa. Allah Swt berfirman:

“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.” (QS: Al-Israa 12)

Dengan ayat di atas, Allah memberitahukan manusia tentang bilangan tahun dan waktu yang menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia di dalam kesehariannya. Karena, diantara perjalanan waktu dari masa ke masa, terdapat karunia Allah yang kita tidak tahu kapan ia menghampiri.

Yang perlu kita ingat adalah tetap berusaha untuk menyambut karunia tersebut seperti yang dilakukan oleh para tunanetra Muslim di lingkungan Yayasan Raudlatul Makfufin baik itu para santri di Pesantren dan Sekolah, maupun jama’ah Majelis Taklim (IKJAR) Ikatan Jama’ah Raudlatul Makfufin dengan belajar baik secara online ataupun offline. Di tahun baru Hijriyah 1443H ini, semangat dalam menimba ilmu untuk bekal di akhirat kelak tidak lantas menjadi surut. Meskipun langkah mungkin saja terbatas, namun semangat tetap perlu tangkas.

©Windra

Keterbatasan Tak Menjadi Penghalang Untuk Menghafalkan Al-Quran

Kitab suci Al-Quran merupakan kalam Allah SWT, yang dimana didalamnya berisikan cahaya ilmu penerang kehidupan dunia maupun akhirat. Allah menurunkan Al-Quran, untuk umat Islam tanpa terkecuali tak mengenal batasan usia ataupun kesempurnaan jasmani. Al-Quran bukan saja bahan bacaan atau pengetahuan semata, akan tetapi sebagai rambu-rambu di dunia, yang selanjutnya menuju alam keabadian dimana setiap kita pasti ketempat tersebut entah kapan waktunya. Dengan rambu-rambu tersebut jadi mengetahui jalan mana saja yang boleh dilewati atau tidak. Karena tak ada satupun yang dapat disembunyikan dari hadapan Allah SWT, meskipun tatkala di dunia kita mahir dalam menyulap kata-kata kepalsuaan. Sesuai dengan firman Allah:

Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.

Dan mereka berkata kepada kulit mereka: “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab: “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan”.

Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. (QS. Fushilat: 20-22)

Menghafal Al-Quran memang bukan perintah wajib bagi umat Muslim, namun ada rasa kesenangan tersendiri dikarenakan dapat membaca ayat-ayat Allah dengan lancar. Karena bagi orang membaca Al-Quran terbata-bata saja Allah tetap memberikan pahala dua kali, lalu apalagi yang telah lancar para Malaikat bersamanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang mukmin yang mahir membaca Al-Quran, maka kedudukannya di akhirat ditemani oleh para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Al-Quran dengan gagap, ia sulit dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala.” HR Muslim No. 1329

Sedangkan dalam Islam tidak ada larangan bagi disabilitas tunanetra untuk belajar ilmu yang bermanfaat apalagi menghafal Al-Quran. Seperti halnya para santri Raudlatul Makfufin, yang dimana setiap harinya pagi dan sore bersemangat selalu stor hafalan kepada Ustadznya. Dalam satu minggu sekali mereka sekurang-kurangnya 18 ayat yang dihafalkannya. Belum lagi Murojaah dalam sehari kurang lebih 4 hingga 6 ayat, untuk menjaga hafalannya biar selalu melekat dalam ingatan. Dimana ada niat yang kuat maka gelapnya pandangan tak menjadi alasan untuk menghafalkan ayat-ayat Al-Quran semangat serta tekun sebagai teman terdekatnya.

 

***Windra ©

 

Pentingnya Menerapkan Protokol Kesehatan Saat Hari Raya Kurban 1442

Hari Raya Idul Adha merupakan satu kegiatan ibadah kepada Allah SWT yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan Dzulhijjah. Tahun ini, Idul Adha 1442 Hijriah bertepatan dengan hari Selasa 20 Juli 2021 Masehi. Seluruh umat Islam di Indonesia merayakannya meskipun masih dalam suasana pandemi. Karenanya, protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan seperti menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan. Sesungguhnya, menjaga kebersihan adalah bagian dari iman.

Pelaksanaan distribusi daging kurban, sebagaimana biasanya, tetap disalurkan kepada mereka yang berhak menerima. Di Yayasan Raudlatul Makfufin, pada hari Rabu 21 Juli 2021 kegiatan pemotongan hewan kurban dilaksanakan. Pukul 1 siang sampai jam 5 sore menjadi jadwal dimana panitia membagi-bagikan hewan kurban bagi karyawan Yayasan, masyarakat sekitar, serta para sahabat-sahabat disabilitas netra dengan jumlah total keseluruhan sebanyak 150 lebih penerima. Semua paket ini diterima oleh pihak Yayasan dari 5 ekor Kambing dan 2 ekor Sapi yang diberikan oleh para donator pengkurban.

Syukurnya, dalam pembagian tersebut tidak ada kerumunan. Di samping itu, seluruh panitia, petugas maupun yang mengambil daging kurban tetap mematuhi protokol kesehatan. Menurut penuturan Bapak Agus Hermanto, yang akrab dipanggil Bang Agus sebagai ketua panitia pelaksanaan kurban 1442 Hijriah, 21 Juli 2021 di Yayasan Raudlatul Makfufin, beliau menyampaikan ketika dihubungi via telpon: “Alhamdulillah pelaksanaan kurban dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana dan semuanya telah mengenakan masker, mencuci tangan di tempat yang disediakan.”

Dalam penuturannya, beliau juga menambahkan bahwa setiap sahabat tunanetra yang berhalangan datang dapat mengambil daging dengan menggunakan jasa kurir online sebagai salah satu strategi untuk mengurangi kerumunan. Jadi, jamaah yang menerima daging kurban menghubungi pihak humas panitia untuk mengkonfirmasi agar tidak salah memberikan. Tetapi, untuk ongkos kirimnya ditanggung oleh penerima daging kurban agar sampai ditempatnya masing-masing. Dengan cara seperti itu, daging kurban dapat tersalurkan sesuai harapan.

Yayasan Raudlatul Makfufin, karenanya, mengucapkan terima kasih banyak kepada donatur dan semuanya yang namanya tak dapat disebut satu per satu. Alhamdulillah, acara dapat berjalan dengan lancar. Mereka yang hadir juga telah mengikuti arahan panitia agar tidak berkerumun dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Semoga kita semua dalam keadaan sehat wal’afiat dan dapat berjumpa kembali di Idul Adha tahun depan.

 

Semangat Mengaji Dalam Masa Pandemi

Masa pandemi bukan berarti harus berhenti dalam mencari ilmu apalagi pengajian. Dimana ada niat dan mau berusaha disitu akan terbentang jalan. Apalagi saat ini adalah eranya teknologi. Hal tersebut dapat diketahui dari antusias para sahabat-sahabat Tunanetra, yang bergabung dalam IKJAR (Ikatan Jama’ah Raudlatul Makfufin). Melalui media Google Meet mereka mengikuti kegiatan dzikir pagi, tajwid dan dilanjutkan kelas al-Quran sesuai dengan tingkatannya. Yang demikian itu adalah pelita semangat para jamaah, yang sebelum jam 08:45, mengawali pembuka pengajian dengan dzikir pagi, telah siap dengan telepon genggamnya masing-masing.

Sebelumnya, telah dilakukan pengajian offline pada tanggal 30 Mei, 6, 13, dan 20 Juni 2021. Para pengurus IKJAR mengadakan pengajian tatap muka dan menjaga bagaimana adab seorang murid kepada gurunya: tidak pergi kemana-mana atau melakukan sesuatu ketika kegiatan sedang berlangsung. Tetapi karena situasi yang tidak memungkinkan, kegiatan kembali diadakan secara online seperti tahun lalu. Namun, jika keadaan berangsur membaik, kegiatan pengajian akan dilaksanakan tatap muka seperti biasanya.

Setiap Muslim mempunyai kewajiban mencari ilmu. Bukankah Allah SWT tidak akan merubah nasib hambanya apabila, yang bersangkutan tak mau berusaha untuk lebih baik lagi? Ilmu merupakan cahaya penerang langkah kehidupan bagi yang memilikinya. Dengan cahaya ilmu, seseorang akan mudah mencapai cita-cita dan impiannya. Demikian juga untuk memasuki surganya Allah SWT. Sebagai contoh, dalam menggapai surga, ilmu mengenai tata cara shalat, membaca al-Quran, dan sebagainya perlu dipelajari. Sabda Rasulullah menyatakan “siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah SWT akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” Semangat mencari ilmu itu tampak dari pengajian yang dilaksanakan setiap hari Ahad pagi secara virtual, dan diikuti dari jama’ah yang datang dari DKI dan sekitarnya.

Pengajian IKJAR ada sejak 26 November 1983, yang pada mulanya diinisiasi oleh Bapak Raden Halim Shaleh. Oleh karenanya, mari kita kobarkan semangat mempelajari ilmu-ilmu Allah SWT khususnya al-Quran baik secara online, ataupun melalui tatap muka secara langsung bersama para guru, dan teman-teman.

Puasa Nabi Daud

Ada banyak sekali puasa sunnah yang bisa dikerjakan oleh umat muslim. Salah satunya adalah puasa Nabi Daud atau biasa disebut dengan puasa Daud. Ini merupakan puasa sunnah yang paling utama serta paling disukai oleh Allah jika dibanding dengan yang lainnya. Hal itu disebabkan karena puasa tersebut  sangat berat.

Bayangkan saja jika sebelumnya Anda terbiasa makan, minum, dan bebas melakukan banyak hal lalu di hari berikutnya berpuasa. Artinya, tidak mudah untuk membiasakan pola semacam itu, sehingga tak heran jika sedikit orang yang dapat melakukannya.

Tata Cara Puasa Daud

Puasa sunnah yang satu ini mempunyai tata cara yang berbeda dengan puasa sunnah lainnya. Sebab ada aturan tersendiri yang harus dilakukan sebagaimana yang telah dipraktekkan oleh Nabi Daud.

Caranya yaitu dengan sehari berpuasa dan sehari tidak, lalu sehari berpuasa lagi dan seterusnya. Hal itu bisa dilakukan sepanjang tahun kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa seperti halnya pada hari raya idul fitri dan idul adha, hari tasyriq, dan hari yang meragukan seperti tanggal 30 sya’ban. Namun, tidak masalah jika ternyata hari Jumat ataupun Sabtu sebab sudah adanya niat puasa Daud.

Apabila Anda ternyata sehari berpuasa lalu dua hari berbuka dan sehari kemudian berpuasa lagi dan seterusnya belum bisa dikatakan puasa Daud. Sebab, harus ada selang sehari-sehari. Jika sudah begitu sebaiknya berpuasa sunnah lainnya seperti halnya senin-kamis ataupun yaumul bidh.

Mengingat tingkat keberatannya, puasa ini hanya boleh dilaksanakan oleh mereka yang mampu saja baik secara fisik atau lahir maupun rohani. Jangan sampai demi melakukan puasa Daud ternyata justru meninggalkan amal ibadah lainnya baik yang sifatnya wajib maupun sunnah yang tak kalah pentingnya. Jadi, jika Anda merasa tidak sanggup melaksanakannya sebaiknya berpuasa sunnah lainnya.

Uraian tentang puasa Nabi Daud tersebut setidaknya bisa menambah pengetahuan Anda. Jika memang Anda bertekad bulat untuk melakukannya, sebaiknya dilakukan secara maksimal. Supaya lebih terbiasa lagi tidak ada salahnya Anda melatih diri dengan puasa Senin-Kamis terlebih dahulu secara kontinyu.

 

Siapa Yang Akan Masuk ke Dalam Neraka Saqar

Seperti yang sudah diketahui bahwa neraka dibagi ke dalam beberapa tingkatan di mana setiap tingkatan memiliki siksaan masing-masing serta telah dijelaskan siapa saja yang akan menghuni tiap-tiap neraka tersebut. Salah satu neraka yang juga dijelaskan dan disebutkan di dalam al-quran adalah neraka saqar. Siapa saja yang akan menempati neraka ini?

Meskipun tidak diketahui jelas saqar ada di tingkatan ke berapa, namun Allah berfirman di dalam al-quran untuk memberikan peringatan golongan manusia seperti apa yang akan dimasukkan ke dalam neraka ini. Tahuka Anda penjelasan mengenai hal tersebut? Berikut ini kumpulan informasinya yang dimuat di dalam al-quran.

Penjelasan Mengenai Neraka Saqar

Di dalam surat Al-Mudatsir, Allah menjelaskan terkait dengan ciri khas siksaan yang ada pada neraka saqar sekaligus juga dengan orang yang akan dimasukkan ke dalam neraka ini. Di firmankan bahwa salah satu sifat dari neraka ini yaitu tidak akan membiarkan kulit penghuni neraka tidak terbakar. Sehingga ini mengandung maksa bahwa neraka ini membakar kulit penghuni dengan keji.

Nama neraka ini jika diartikan juga mengandung arti menghanguskan di mana hal tersebut berarti tempat ini akan menganguskan para penghuninya.

Lalu, siapa yang menghuni neraka ini?

Jika Anda membaca surat al mudatsir ayat ke 42 hingga 46, telah dituliskan dalam al-quran bahwa orang yang akan memasuki neraka ini adalah orang yang selama hidupnya tidak pernah sholat, orang yang juga lalai terhadap kewajibannya kepada anak yatim, menggunakan lisannya untuk membicarakan hal-hal yang dilarang oleh Allah.

Dan yang juga membawa seseorang masuk ke dalam neraka ini adalah rasa tidak percaya terhadap hari akhir. Untuk itu, bagi umat islam wajib hukumnya mempercayai bahwa suatu hari nanti akan datang hari pembalasan yaitu hari kiamat. Hal tersebut termasuk salah satu yang akan menyelatkan kita semua dari kejamnya saqar ini.

Selain itu, di surat yang sama juga dikatakan bahwa di atas neraka ini terdapat 19 penjaga yaitu malaikat penjaga neraka yang senantiasa mengawasi para penghuni saqar.

 

Untuk Siapakah Neraka Hawiyah Itu?

Neraka merupakan tempat yang dihindari oleh umat islam karena tempat ini merupakan seburuk-buruknya tempat kembali di akhirat. Tentu tidak ada seorang manusia pun yang mengharapkan dimasukkan ke dalam neraka. Namun, hal ini tidak berarti sebagai umat islam tidak perlu mengetahui terkait dengan neraka, seperti neraka jahanam, neraka hawiyah, neraka jahim dan neraka saqar.

Belajar tentang neraka merupakan bagian dari salah satu rukun iman yaitu percaya dengan al-quran di mana di dalam al-quran telah banyak dijelaskan terkati neraka. Mempercayai dan belajar hal-hal yang terkait dengan neraka merupakan bentuk mempercayai al-quran. Untuk itu, kali ini Anda akan belajar mengenal hawiyah.

Apa Itu Neraka Hawiyah

Neraka hawiyah disebutkan beberapa kali dalam al-quran. Neraka ini disediakan bagi orang-orang yang munafik. Di mana di dalam ayat yang lainnya dikatakan bahwa orang munafik merpakan sejelek-jeleknya kaum. Hal ini karena orang munafik ada di antara dua golongan. Mereka berpura-pura menjadi orang yang beriman dan percaya dengan Allah, akan tetapi di lain waktu mereka berpihak kepada orang kafir.

Beberapa kali Allah juga mengancam orang munafik dengan siksaan yang pedih. Sedangkan dijelaskan bahwa setiap ada 40 orang iman, maka ada 1 di antaranya yang merupakan orang munafik.

Tak hanya itu, kaum yang munafik merupakan kaum yang sangat dilaknati oleh Allah. Untuk itu, allah berfirman dalam salah satu ayat di al-quran bahwa terdapat 3 ciri-ciri orang yang bersifat munafik, yaitu:

1. Jika berkata dia berbohong

Orang yang munafik, biasanya kata-katanya tidak bisa dipegang, papaun yang keluar dari mulutnya merupakan dusta yang tidak bisa dipercaya. Hal ini sudah dibuktikan sejak jaman kerasulan.

2. Jika berjanji dia mengingkari

Beberapa contoh orang munafik yang ada di jaman nabi mereka tidak bisa menepati janjinya dan selalu berdalih kepada nabi. Inilah ciri-ciri orang munafik yang kedua.

3. Dan jika dipercaya dia berkhianat

Orang yang tidak bisa mengemban amanah dengan baik juga termasuk ke dalam golongan orang yang munafik. Itulah mengapa golongan ini dilaknat Allah karena akan sangat merugikan umat islam.

 

Apa Itu Neraka Jahanam? Berikut Ini Penjelasannya

Umat islam tentu sudah tahu bahwa setelah kematian dan proses penimbangan amal baik dan buruk, maka di akhirat Allah akan memberikan hasil berupa tempat untuk kembali bagi semua manusia di dunia. Hanya ada dua tempat yaitu surga dan neraka. Surga dikenal sebagai tempatnya segala kenikmatan dan neraka adalah gudangnya segala siksa yang pedih, termasuk salah satunya adalah neraka jahanam.

Jahanam adalah neraka dengan siksaan paling pedih di mana akan menjadi tempat bagi orang-orang yang tidak beriman. Dosa-dosa yang bisa memasukkan orang ke dalam neraka ini adalah misanya orang yang melakukan syirik, orang yang berzina dan melukai hati kedua orang tuanya. Lalu, apa saja siksaan yang ada di jahanam? Berikut ini beberapa contohnya:

Siksa Dalam Neraka Jahanam

Ada beberapa siksaan yang akan di dapatkan manusia di dalam jahanam. Siksaan tersebut sudah banyak dijelaskan dalam al-quran dan al-hadist yang digunakan sebagai pengingat bagi umat manusia agar tidak melakukan kesalahan dan bertindak maksiat di dunia. Berikut ini siksaan yang akan di dapatkan manusia jika masuk ke dalam jahanam:

1. Dahi, punggung dan lambung akan dibakar

Seperti yang sudah banyak dijelaskan, bahwa api di dalam neraka dibuat dengan panas sebesar 700 kali lipat api dari api paling panas di dunia. Itu artinya ketika anggota tubuh di bakar di dalam neraka, maka dalam sekali jilatan api tubuh akan hancur tak bersisa. Setelah itu, tubuh manusia akan dikembalikan secara utuh untuk di bakar lagi dan begitu seterusnya hingga manusia merasa tidak sanggup menerima siksa.

2. Di datangkan ular dari harta mereka

Di dalam neraka jahanam, manusia juga akan bertemu dengan harta mereka. Namun, harta-harta terebut diserupakan hewan-hewan buas yang akan memangsa manusia tersebut di dalam neraka. Kemudian, setelah manusia hancur berkeping-keping maka Allah akan kembalikan wujud asli manusia dan kembali lagi di siksa begitupun seterusnya.

Di dalam al-quran dijelaskan bahwa siksaan ini akan berlangsung selamanya. Hal ini lah yang paling menakutkan dan melanggengkan pedih bagi manusia.

 

Mengenal Nama-nama Surga dan Neraka Yang Ada di Al-Quran

Di dalam al-quran Allah sudah menuliskan dengan rinci mengenai kondisi surga dan neraka termasuk amalan-amalan apa saja yang bisa memasukkan seseorang ke dalam surga dan neraka. Namun, tak banyak yang hafal dan mengerti nama-nama surga dan neraka yang ada di al-quran. Padahal pengetahuan ini penting untuk umat muslim agar bisa lebih memahami ilmu yang ada di dalam al-quran.

Ada beberapa nama surga dan beberapa nama neraka yang dijelaskan oleh Allah. Beberapa nama tersebut dijelaskan beserta keadaan atau kondisi di sekitar surga begitupun juga neraka. Apakah Anda menghafal semua nama surga dan neraka tersebut? Berikut ini daftar namanya:

Nama-nama Surga dan Neraka

Di bawah ini adalah nama surga dan nama neraka yang disebutkan dalam bebrapa surat yang berbeda.

1. Surga Firdaus

Surga ini merupakan surga yang tertinggi. Tingkatan surga ini dihuni oleh kalangan nabi, rosul, ulama dan orang-orang dengan amalan tertentu yang dianggap suci dan berlomba-lomba melakukan kebaikan.

2. Surga Adn

Surga ini disebut beberapa kali dalam al-quran. Penjelasan yang ada biasanya bersifat umum seperti gambaran kondisi surga pada umumnya yaitu memiliki 4 sungai yang mengalir di bawahnya.

3. Surga Na’iim

Di dalam surga na’iim dikatakan bahwa manusia akan dipenuhi dengan kenikmatan yang dikhususkan untuk orang-orang saleh.

Sedangkan, beberapa nama neraka yang dijelaskan oleh Allah di al-quran:

1. Huthamah

Neraka ini adalah neraka yang akan dihuni oleh orang yahudi. Di dalam al-quran, surga ini disebut pada surat Al Humazah ayat 4 – 5.

2. Hawiyah

Neraka ini dikhususkan bagi orang kafir dan orang-orang yang masuk ke dalam golongan orang munafik. Nama neraka hawiyah ini di sebut dalam surat al-qoriah.

3. Jahanam

Neraka ini disebut sebagai neraka yang siksaannya paling kejam. Neraka jahanam juga paling sering disebut di dalam al-quran dan dikatakan bahwa neraka ini akan dihuni oleh manusia yang mengikuti langkah dan jejak setan selama di dunia.

Salah satu ayat yang menyebutkan neraka jahanam adalah pada surat Al-Hijr ayat 43:

وَإِن جَهَنمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ

Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.

Masih ada beberapa nama-nama surga dan neraka yang sering di sebut dalam al-quran. Tentunya nama-nama tersebut penting untuk dihafal dan dimengerti agar bisa mempertebal keimanan kita sebagai orang islam.

 

;