Yayasan Raudlatul Makfufin

Istighfar Nabi Yunus عليه السلام

Allah عزّوجلّ menyebutkan tentang Nabi Yunus عليه السلام:

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ.

“Dan Dzunnun (sahabat Ikan) ketika pergi dalam keadaan marah, dan dia mengira kami tidak menetapkan atasnya, maka dia menyeru dalam kegelapan, bahwa tidak ada sembahan yang haq kecuali Engkau, Mahasuci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang zhalim. Maka Kami mengabulkan untuknya dan menyelamatkannya dari kegundahan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anbiyaa/21′: 87-88)

Ayat-ayat di atas mencakup taubat para nabi عليهم السلام,  istighfar mereka, keagungan taubat mereka kepada Allah عزّوجلّ. Allah عزّوجلّ telah menyebutkannya di kitab-Nya dalam rangka sanjungan atas mereka, penjelasan keutamaan mereka, dan kesempurnaan mereka, agar manusia mengikuti mereka dan meneladani mereka. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله berkata. “Dan Allah عزّوجلّ mengisahkan kepada kita kisah-kisah taubat para  nabi,  agar kita meneladani mereka dalam pertaubatan.” (Majmu’ al-Fatawa, 15/180)

Betapa indah bagi seorang Muslim mencermati kisah-kisah mulia ini dan keadaan agung yang berada di atasnya manusia-manusia pilihan para nabi Allah عزّوجلّ dan rasul-rasulNya. Lalu menjadikan mereka sebag-tauladan dalam menetapi taubat kepada Allah عزّوجلّ, kembali kepadaNya, dan memperbanyak istighfar, Sungguh yang demikian itu terdapat ketinggian derajat, kesinambungan kebaikan, dan banyaknya pemberian. Sungguh Allah عزّوجلّ menyukai orang-orang bertaubat dan menyukai orang-orang membersihkan diri.

;